- 1. KECERDASAN NURANI DAN SPIRITUAL Oleh M. Shobrie H.W., SE, CPHR, CPTr.
- 2. Kecerdasan Nurani dan Spiritual KECERDASAN NURANI DAN SPIRITUALDi dalam diri setiap manusia selalu ada suara hati yang yangingin menyeimbangkan antara kepentingan dunia dengankepentingan akhirat karena suara hati datang dari Allahsecara given (sudah ada sejak awal). Suara hati itu tentunyatimbul dari hati nurani manusia yang paling dalam yangberperan sebagai fitrah manusia itu sendiri. Hati nurani selaluingin menyeimbangkan antara spiritualisme denganmaterialisme, dan antara faktor insaniyah (kemanusiaan)dengan faktor illahiyah (ketuhanan).Selama ini orang biasanya hanya mengenal berbagai jeniskecerdasan konvensional yang sudah ada, yang di antaranyaadalah : kecerdasan intelegensi (IQ), kecerdasan emosi (EQ),dan kecerdasan spiritual (SQ), sementara kecerdasan dayajuang (AQ) belum banyak diketahui orang. Begitu jugadengan kecerdasan nurani (Qolb Quotient - QQ), masihsangat sedikit sekali orang yang mengenalnya apalagimemahaminya. Padahal, kecerdasan nurani ini adalahkecerdasan yang sama tuanya dengan kecerdasan intelegensi(IQ). Kecerdasan nurani (QQ) telah dianugerahkan Allahkepada manusia sejak pertama kali manusia berada dalamkandungan ibu, yang disebut dengan af-idah. Af-idah iniadalah kecerdasan yang berpasangan antara IQ (akal) dan QQ(budi), oleh karena itu sering disebut dengan akal-budi. Budiitulah sebenarnya yang disebut dengan hati nurani. Hatinurani ini merupakan salah satu unsur paling utama darifitrah diri manusia.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 1
- 3. Kecerdasan Nurani dan SpiritualPerhatikan Gambar berikut ini :Kecerdasan Nurani (QQ) adalah sesuai dengan prinsip-prinsip keseimbangan di antara : Manusia dengan manusia(hablum minan naas), Manusia dengan lingkungannya(hablum minal makhluq), dan Manusia dengan Tuhannya(hablum minallah). Orientasi hubungan antar manusia(hablum minan naas) bersifat horisontal, begitu juga orientasihubungan manusia dengan lingkungannya (hablum minalmakhluq). Sedangkan orientasi hubungan manusia denganAllah (hablum minallah) bersifat vertikal, yakni hubunganantara manusia sebagai makhluq (inferior) dan Allah sebagaikholiqnya (superior).Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 2
- 4. Kecerdasan Nurani dan SpiritualMekanisme hubungan antara manusia dengan lingkungannya(hablum minal makhluq) adalah dengan menggerakkansegenap kecerdasan konvensional (IQ, EQ, dan AQ) bersamadengan kecerdasan nurani (QQ) sebagai inisiator danmediatornya. Kecerdasan nurani inilah yang sepatutnyameng-inisiasi, mengatur dan menggerakkan IQ, EQ, dan AQsebelum ketiga kecerdasan ini bergerak, yakni dalam halhubungan antar manusia dan hubungan antar makhluq.Sedangkan dalam hubungan antar manusia dengan Allah(hablum minallah) peran QQ adalah sebagai inisiator dansekaligus sebagai trigger (pemicu) bagi kecerdasan spiritual(SQ) untuk mulai bergerak. Oleh sebab itu, kecerdasan nuraniyang dapat berfungsi dengan baik secara otomatis juga akanmeningkatkan kecerdasan spiritual seseorang.Kecerdasan spiritual ini merupakan kecerdasan yang“berkedudukan paling tinggi” sesudah kecerdasan hatinurani, karena hanya dengan kecerdasan spiritual-lahseseorang akan mampu memahami dan menangkap sinyal-sinyal Ilahiyah yang maujud (ada tetapi tak nampak) denganhati nuraninya, bukan dengan panca inderanya. Kecerdasanspiritual juga bersifat transendental dan hollistik sedangkankecerdasan nurani bersifat inherent (bawaan sejak lahir)sebagai fitrah manusia. Kecerdasan nurani yang pada gambardi atas letak posisinya berada di tengah-tengah (pusat)“segitiga sama sisi” menunjukkan bahwa ia mempunyaikedudukan (posisi) penting dan strategis sebagai inisiator,mediator dan bahkan sebagai pemicu (trigger) untukmenggerakkan kecerdasan-kecerdasan lainnya yakni : IQ,EQ, AQ, dan SQ yang terdapat pada diri setiap manusia.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 3
- 5. Kecerdasan Nurani dan SpiritualOleh karena (pada gambar) posisi SQ berada paling atas danpaling dekat dengan “posisi” Allah sebagai kholiq, maka SQmampu memaksimalkan probabilitas ketercapaian keinginanmanusia lewat doa-doa yang dipanjatkan, berkat campurtangan Tuhan (Allah SWT) dalam hidup. SQ juga merupakansarana bagi manusia untuk mencapai Keridhoan Allah(Mardhotillah). SQ mampu menimbulkan hal-hal positifseperti : ketenangan jiwa, ketentraman bathin, perasaanrelaksasi yang mendalam, bahkan suatu keadaan perasaankenyamanan bathin yang tiada tara pada sebagian orang yangtingkat spiritualnya sudah sangat tinggi seperti : Para Nabi,Thabi’in, Wali, Ulama’ serta orang-orang Sholeh.Sudut-sudut segitiga sama sisi tersebut yang besarnya sama60o antara IQ+EQ+AQ dengan SQ adalah menunjukkan“keharusan diterapkannya skala prioritas yang sama” antarakepentingan duniawi (yang tercermin dalam IQ, EQ, dan AQ)dan kepentingan ukhrowi (yang tercermin dalam SQ),disinilah tercapainya suatu keselarasan dan kesetimbangan(tawazun) atau “balance” dalam kehidupan.Mengenai Hati ini Rasulullah SAW pernah bersabda : “Ketahuilah bahwasannya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, yang mana jika ia baik maka akan baik pulalah tubuh itu, dan jika ia rusak maka akan rusak pulalah seluruh tubuh itu. Segumpal daging itu ialah Hati”. (H.R. Bukhari & Muslim)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 4
- 6. Kecerdasan Nurani dan SpiritualDan Firman Allah SWT : “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan HATI, semuanya itu akan dimintakan pertanggung-jawabannya” (Q.S. Al-Isra’: 36)Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh ParaIlmuwan di seluruh dunia mengenai Brain Hemisphere(Belahan Otak pada Manusia), maka telah ditemukan,diketahui dan disepakati bahwasannya pada Otak Kirimanusia terletak Rational Intelligence (kecerdasan rasio),sedangkan pada Otak Kanan manusia terdapat EmotionalIntelligence (kecerdasan emosi).Begitu pula setelah Penulis mempelajari dari berbagailiteratur kajian mengenai Hati Nurani dari Para Ilmuwan danPakar Manajemen Qolbu, baik lokal maupun internasionalmaka Penulis mendapati bahwasannya perbandingan antaraHati Nurani (Hati) dengan Akal (Otak) pada Manusiadapatlah ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : “Left Brain is working on The System, while Right Brain is working in The System, but Only HEART is working in The Entire of The System of Our Life” (Otak Kiri manusia bekerjanya di atas sistem, sedangkan Otak Kanan bekerjanya di dalam sistem, namun hanya HATI yang berkerja pada seluruh sistem di dalam sistem kehidupan manusia)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 5
- 7. Kecerdasan Nurani dan SpiritualBerikut ini adalah beberapa lagi kutipan Firman Allah, HaditsNabi, maupun Para Pakar berkaitan dengan Hati Nurani : “Bencana besarlah bagi mereka yang HATI nya telah mengeras”. (Q.S. Az-Zumar : 22) “Dan janganlah kamu seperti orang-orang Ahlul Kitab sebelum kamu yang diturunkan Kitab kepadanya kemudian berlalulah waktu yang panjang kepada mereka, lalu hati mereka menjadi keras”. (Q.S. Al-Hadid: 16) “Sesungguhnya Langit dan Bumi tak dapat Menjangkau KU, tapi AKU dapat dijangkau oleh HATI Orang yang Beriman”. (Hadits Qudsi) “Wahai Washibah, Mintalah Nasehat (fatwa) pada HATI mu !”. (H.R. Ahmad) “Janganlah terlalu banyak tertawa karena terlalu banyak tertawa akan mengeraskan HATI !”. (Al-Hadits) “Pleasure without CONSCIENCE is A Deadly Sin”. (Kesenangan tanpa HATI NURANI adalah Dosa yang amat Fatal). (Mahatma Gandhi) “Seringkali Hatimu mengetahui sesuatu jauh sebelum Pikiranmu !”. (Polly Adler) “Management is Tangible, Leadership is Intangible, but only CONSCIENCE is Feelable !”. (Manajemen kasat mata,Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 6
- 8. Kecerdasan Nurani dan Spiritual Kepemimpinan tak kasat mata, tetapi hanya HATI NURANI yang dapat Anda rasakan !). (Hard-Hi Smart Consulting) “The Balance between The Left and The Right Brain lies at The HEART”. (Keseimbangan antara Otak Kiri dan Otak Kanan adalah terletak pada HATI). (Hard-Hi Smart Consulting) “Manage from the Left Brain, Lead from the Right Brain, but Command and Execute only from the HEART !”. (Menatalah dari Otak Kiri, Memimpinlah dari Otak Kanan, namun Memerintah dan Melaksanakan dengan baik hanyalah dimungkinkan melalui HATI). (Hard-Hi Smart Consulting)Menurut Kitab terkenal Al-Maraghi bahwasannya Hatimerupakan salah satu Hidayah (petunjuk) yang Allah berikankepada manusia. Ada 5 (lima) macam Hidayah yang Allahberikan kepada Manusia bersama dengan Hati, yaitu : 1). Ghorizah (naluri/insting) 2). Hawasi (indera) 3). „Aqli (akal) 4). Qolbi (hati) 5). Diin (agama) 6). Taufiq (pertolongan Allah yang menggerakkan hati manusia untuk berbuat kebajikan)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 7
- 9. Kecerdasan Nurani dan SpiritualManusia yang memiliki Kecerdasan Nurani (QQ) danKecerdasan Spiritual (SQ) akan selalu berusaha keras untukmecapai hal-hal berikut ini : 1). Hati yang Bersih. 2). Jujur dan Ber-Akhlaq Mulia. 3). Taat kepada Allah dan Rasul-Nya. 4). Memperbanyak Ilmu yang Bermanfaat. 5). Bersabar terhadap Ujian dan Cobaan. 6). Memiliki Jiwa yang Tenang dan Ikhlas. 7). Menjadi Manusia Pewaris Syurga Firdaus. 8). Menjauhkan Diri dari Dosa-dosa yang Fatal. 9). Menjauhkan Diri dari Sifat-sifat orang Munafiq. 10). Menerapkan Strategi Hidup yang Baik dan Benar.Kesepuluh hal tersebut akan penulis bahas satu per-satudengan lebih rinci agar pemahaman para pembaca lebihkomprehensif dan lebih mendalam atas hal-hal yang ingindibahas pada bagian ini.1. HATI YANG BERSIHSebagai manusia yang dikatakan memiliki Kecerdasan HatiNurani dan Kecerdasan Spiritual maka kita harus berusahaagar Hati kita mencapai status “Qolbun Salim”, yakni hatiyang bersih dari segala macam penyakit hati, baik yang kecilmaupun yang besar, apalagi yang dahsyat.Mengapa kita harus mencapai Hati yang Qolbun Salim ?Bila Hati kita termasuk ke dalam “Qolbun Maridh“ (Hatiyang Berpenyakit), apalagi bila termasuk ke dalam “QolbunMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 8
- 10. Kecerdasan Nurani dan SpiritualMayyit” (Hati yang Mati/Beku) maka pemiliknya juga akantergolong orang-orang yang dikategorikan oleh Allah SWTsebagai “Pembuat Kerusakan di muka Bumi (Mufsidin)”.Adapun jenis-jenis penyakit hati ini berdasarkan tingkatkronisnya diklasifikasikan sebagai berikut : Ringan : iri, riya‟, ujub, sum‟ah, ghibah. Berat : sombong, dengki, hasad, menentang Allah. Dahsyat : mempersekutukan Allah (syirik).Penyakit-penyakit hati yang ringan dan berat tersebut akanmenghapus pahala-pahala amal ibadah yang telah kitakerjakan laksana air hujan mengguyur bumi (bersih tanpasisa). Sedangkan penyakit hati yang paling berat (dahsyat)merupakan Dosa yang Teramat Besar yang akanmenyebabkan para pelakunya dilemparkan oleh Allah SWTke dalam Api Neraka dengan kekal di dalamnya selama-lamanya. Na‟udzubillaahi Min Dzalik…Bahaya Syirik itu sendiri telah dijelaskan oleh Allah SWTdengan Firman-Nya di dalam Al-Qur’an, di antara Firman-Nya adalah sebagai berikut :1). Syirik adalah Dosa yang Amat Besar : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah (syirik) maka sesungguhnya ia telah berbuat dosa yang teramat besar”. (Q.S. An-Nisa’: 48)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 9
- 11. Kecerdasan Nurani dan Spiritual2). Syirik adalah Kesesatan yang Amat Jauh : “Barangsiapa yang mempersekutukan Allah (syirik) maka sesungguhnya ia telah tersesat dengan kesesatan yang teramat jauhnya”. (Q.S. An-Nisa’: 116)3). Syirik adalah Kejahatan yang Amat Dahsyat : “Janganlah kamu mempersekutukan Allah (syirik), sesungguhnya mempersekutukan Allah itu adalah kejahatan yang sangat teramat dahsyat”. (Q.S. Luqman : 13)Kita mungkin semua sudah tahu bahwa sebenarnya Iblisadalah makhluq Allah yang paling ta’at dan berbakti kepadaAllah SWT sebelum ia diperintahkan untuk bersujud kepadaAdam. Namun karena Iblis mempunyai penyakit hati, makaAllah mengkategorikan Iblis tersesat dan termasuk ke dalamgolongan yang Kafir, sebagaimana yang telah dijelaskan Al-Qur’an tentang Hukuman Allah terhadap Iblis tersebut.Marilah kita lihat penyakit-penyakit hati apa sajakah yangmenghinggapi Iblis sehingga ia dikategorikan oleh Allahsebagai golongan yang Kafir :1). Membangkang, Sombong / Arogan / Takabbur : “Dan ketika Kami katakan kepada Para Malaikat : „Sujudlah kalian kepada Adam‟, maka bersujudlah mereka (para malaikat) kecuali Iblis, ia Enggan (=membangkang)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 10
- 12. Kecerdasan Nurani dan Spiritual dan Takabbur (=sombong / arogan), maka ia termasuk golongan yang Kafir”. (Q.S. Al-Baqarah : 34)2). Merasa Diri lebih Hebat : “Allah berfirman (kepada Iblis) : „Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?‟. Berkatalah Iblis : „Aku lebih baik daripada dia, Engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah‟“. (Q.S. Al-A’raf : 12)3). Iri, Dengki, Dendam Kesumat dan Hasad : “Iblis berkata : „Karena Engkau telah menghukumiku tersesat maka aku akan benar-benar menghalang-halangi mereka (manusia) dari Jalan Engkau yang lurus“. (Q.S. Al-A’raf : 16)Lalu perhatikan pula kutipan Hadits Nabi SAW tentang Hatidi bawah ini : “Wahai Washibah, tanyalah pada Hatimu ! Mintalah pendapat pada Hatimu !”. (Kalimat itu diucapkan Nabi sebanyak 3x)Lalu Rasulullah melanjutkan Sabdanya : “Kebaikan adalah sesuatu yang Hati merasa tenang ketika mengerjakannya, danMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 11
- 13. Kecerdasan Nurani dan Spiritual Dosa adalah sesuatu yang membuat perasaan gelisah (tidak tenteram) dan Hati ragu ketika melakukannya, meskipun semua orang sepakat mengatakan bahwa yang engkau lakukan itu adalah baik dan benar”. (H.R. Ahmad)Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwasannya bilaHati kita merasa tenang dan mantap dalam melakukannyamaka tandanya perbuatan itu benar dan halal untukdilakukan. Tetapi bila Hati kita merasa ragu-ragu (ataubahkan menentangnya) maka tandanya perbuatan itu adalahsalah (tidak dibenarkan oleh Allah) dan haram serta berdosabila kita tetap meakukannya.Agar Hati kita senantiasa tenteram dan damai maka jalansatu-satunya bagi kita adalah dengan memperbanyakDzikirullah (mengingat Allah) baik di kala susah maupunsenang, dan di kala sempit maupun lapang, karena hanyadengan berdzikirlah Hati kita menjadi tenang, sebagaimanayang dijanjikan Allah SWT dalam Surat Ar-Ra’d ayat 28 :“Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (Dzikir) sajalahyang membuat Hatimu menjadi tenang dan tenteram”.Allah SWT menghendaki kita untuk senantiasa menjadiorang yang “Mufariddun”, yakni orang yang selalumengingat Allah SWT di manapun, kapanpun dan dimanapun kita berada dan dalam keadaan apapun.Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 41-42 :Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 12
- 14. Kecerdasan Nurani dan Spiritual "Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah kepada Allah dengan Dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepadaNya setiap pagi dan petang".Kemudian Rasulullah SAW juga bersabda di dalam HaditsBeliau sebagai berikut : "Maukah aku beritahukan kepada kalian amalan yang paling baik dan paling suci di mata Raja (=Allah) kalian, dan lebih baik daripada menginfakkan emas dan uang serta lebih baik daripada berperang di Jalan Allah? Yaitu, Dzikir kepada Allah".Lebih lanjut di dalam Hadits-hadits Rasulullah SAWditerangkan beberapa Bacaan Dzikir dan Faedahnya bagi kitasebagai orang yang beriman, yakni di antara bacaan tersebutadalah sebagai berikut :1. Barangsiapa yang membaca : "Subhanallah, Walhamdulillah, Walaailaahaillallah, Wallahu Akbar", maka orang itu akan ditanamkan oleh Allah SWT pohon buah-buahan yang banyak di dalam Syurga.2. Barangsiapa yang membaca : "Subhanallah Wabihamdih" sebanyak 100 kali, maka orang itu akan dihapuskan dosa-dosanya walaupun dosa-dosanya sebanyak buih yang ada di lautan.3. Barangsiapa yang membaca : "Asyhadu An- Laailaahaillallah, Wahdahu Lasyariikalah Wa-asyhadu anna Muhammadan Abduhu Warosuuluh", makaMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 13
- 15. Kecerdasan Nurani dan Spiritual orang itu akan dibukakan 8 (delapan) Pintu Syurga, sehingga ia dapat masuk Syurga dari pintu manapun yang ia kehendaki.4. Barangsiapa yang membaca : "Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah", maka orang itu dibukakan salah satu pintu Syurga untuknya.5. Barangsiapa yang membaca : "Asyhadu An- Laailaahaillallah", maka orang itu diberikan Kunci Syurga oleh Allah SWT.6. Barangsiapa yang membaca : "Laa Ilaaha Illallah Al- Malikul Haqqul Mubiin", maka orang itu apabila meninggal dunia ia tidak akan merasa seram di dalam kubur (=alam barzakh), sehingga ia aman dan sentosa di dalam kubur.7. Barangsiapa yang membaca : Sayyidul Istighfar yaitu "Allahumma Anta Robbi Laailahailla Anta Kholaqtani Wa ana Abduka Wa ana Ala Ahdika Wawadika Mastathotu Audzubika Min Syarrima Shonatu Abu ulaka Binimatika Alaiyya Wa abu-u Bidzambi Faghfirli Fainnahu Laa Yaghfirudz Dzunuba Illa Anta", maka : a. Jika dibaca siang hari (sesudah Subuh), kemudian ia meninggal dunia sebelum Sore (sebelum Ashar), maka ia pasti akan termasuk "Ahli Syurga". b. Jika dibaca pada malam hari (sesudah Maghrib), kemudian ia meninggal dunia sebelum pagi (sebelum Subuh), maka ia pasti akan termasuk "Ahli Syurga".Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 14
- 16. Kecerdasan Nurani dan Spiritual8. Barangsiapa yang membaca : "Alhamdulillah", maka akan dipenuhi timbangan Amal Solehnya.9. Barangsiapa yang membaca : "Allahumma Sholli Ala Muhammad Wa Ala Aali Muhammad Wa Ala Ahli Baitihi" sebanyak 100 kali setiap harinya, maka akan didatangkan/dikabulkan Allah SWT kepada orang itu sebanyak 70 “Hajatnya” (= maksud/niat/doa mengenai hal-hal dunia) dengan cepat di Dunia ini, dan akan didatangkan serta dikabulkan kepada orang itu sebanyak 30 Hajatnya untuk Urusan di Akhirat kelak.10. Barangsiapa yang membaca : Sholawat Nariyah sebanyak 11 kali setiap hari sesudah Sholat Ashar, maka akan dimudahkan, dilapangkan dan dilimpahkan Rezekinya di dunia ini dengan tiada putus-putusnya, serta diberikan Rezeki yang berlimpah pula di Akhirat kelak.Rasulullah SAW juga menerangkan bahwasannya ada 5(lima) Perkara yang menjadikan sebagai Obat bagi Hati yangkotor atau berpenyakit, obat tersebut adalah :1). Membaca Al-Qur’an dan menghayati maknanya.2). Sholat Malam (mis: Tahajud atau Sholat Hajat).3). Berpuasa Sunnah (mis: Senin-Kamis, atau Puasa Daud).4). Memperbanyak Dzikir (mengingat) kepada Allah.5). Bergaul hanya dengan orang-orang yang Baik (Sholeh).Itulah 5 (lima) hal/perkara yang dapat membersihkan Hatikita dari kotoran-kotoran atau penyakit yang mungkin sajabercokol di dalam hati tanpa kita ketahui dan kita sadari.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 15
- 17. Kecerdasan Nurani dan Spiritual2. KEJUJURAN DAN AKHLAQ MULIAKejujuran merupakan salah satu simbol dari Akhlaq Mulia,sehingga kita mungkin pernah mendengar ada kata mutiaradari orang-orang tua kita dahulu bahwasannya “Kejujuranadalah Mata Uang yang Berlaku di mana saja”, bahkan didunia kejahatan seperti “MAFIA” (Mafioso – dari Italia) punmasih tetap dibutuhkan adanya sifat kejujuran. Mengapademikian? Karena untuk menjalankan organisasi mafiamereka tersebut tentunya dibutuhkan orang yang akandiserahi tugas untuk mengurusi keuangan organisasi mereka,dan yang pasti akan dipilih tentulah orang-orang yang jujurdalam hal mengelola dan mengurusi keuangan organisasimereka, karena jika tidak, mereka akan berlaku sangat kejamdan sadis terhadap orang-orang yang berusaha membohongidan menipu mereka, meskipun sebenarnya mereka jugaadalah kumpulan para penipu, pembohong, perampok danbahkan pembunuh. Betul ?Begitu juga, banyak sekali di antara orang-orang yang bukanberagama Islam yang tidak pernah tahu dan tidak mengertitentang Islam namun sangat menjunjung tinggi kejujuran danakhlaq mulia tersebut. Marilah kita coba simak beberapakutipan sebagian dari kata-kata mutiara yang sempat merekalontarkan dan kemukakan : “Honesty is the first chapter in the book of wisdom” (Kejujuran adalah bab pertama dalam buku kebajikan). (Thomas Jefferson) “It is not about aptitude but your attitude that will determine your altitude”Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 16
- 18. Kecerdasan Nurani dan Spiritual (Bukanlah kepandaian otakmu, akan tetapi akhlaqmu yang akan menyebabkan kamu mempunyai kedudukan yang amat tinggi dan terhormat). (Jessie Jackson)Urusan akhlaq bukanlah urusan yang hanya sepele saja akantetapi merupakan “Perkara Besar” yang bisa menyebabkansuatu bangsa menjadi berantakan dan porak-porandadisebabkan oleh dampak kejahatan dan kebiabadan manusiaitu sendiri. Lihat saja contohnya, betapa korupsi danmanipulasi sudah menjadi budaya dan merajalela di mana-mana di negeri ini yang notabene sebagian besar rakyatnyaadalah beragama Islam. Bukanlah salah ajaran Agamanyaakan tetapi oknum-oknum (orang-orang) nya-lah yang tidakmemiliki Kejujuran dan Akhlaq yang Karimah. Kemudian,dampak dari akhlaq yang buruk juga dapat menyebabkansuatu ummat terperosok ke jurang kenistaan, dan bahkanyang paling buruk, dapat menyebabkan seseorang pelakunyamengalami Suul Khotimah (akhir hidup yang buruk – BadEnding of Life) pada saat kematiannya (misalnya: bunuhdiri, saling bunuh, dsb). Naudzubillahi Min Dzalik semogakita tidak termasuk golongan orang-orang yang demikian.Hal ini sesuai dengan Hadits Nabi SAW yang berbunyi : “Sesungguhnya aku (Muhammad) ini diutus Allah SWT untuk kalian, terutamanya adalah untuk memperbaiki dan memuliakan Akhlaq”. (Al-Hadits)Perhatikan pula beberapa kutipan Hadits Beliau berikut ini :Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 17
- 19. Kecerdasan Nurani dan Spiritual “Sesungguhnya orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaqnya”. (H.R. Bukhari - Muslim) “Makhluq (manusia) yang terbaik adalah yang terbaik akhlaqnya”. (Al-Hadits) “Apabila kalian berakhlaq hendaklah seperti Akhlaqnya Para Nabi”. (Al-Hadits)Adalah seorang Pakar Ilmu Manajemen dari Amerika Serikatyang bernama Stephen R. Covey yang mengutip tentangKejujuran dan Integritas dengan demikian indah dan bagus didalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People(Tujuh Kebiasaan Orang-orang yang sangat Berhasil-guna).Di dalam bukunya tersebut ia mendefinisikan “Kejujuran”dan “Integritas” sebagai berikut : HONESTY (Kejujuran) : is conforming our words to reality (adalah kesesuaian kata-kata kita dengan kenyataan). Jadi, Kejujuran berarti : Bisa Dipercaya (Trustable) INTEGRITY (Integritas) : is conforming reality to our words (adalah kesesuaian kenyataan atas kata-kata kita) Maksud dari definisi Integritas di atas adalah : “adanya kesesuaian antara kata-kata yang kita ucapkan dengan setiap perbuatan yang kita lakukan”. Dengan kata lain juga dapat diartikan sebagai : “tidak munafiq (unhypocrite)”. Jadi, Integritas berarti : Bisa Diandalkan (Reliable)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 18
- 20. Kecerdasan Nurani dan SpiritualMenurut Stephen R. Covey, untuk menjadi Manusia yangBerhasil-guna maka seseorang haruslah memiliki sifat kedua-duanya, yakni “Kejujuran” dan sekaligus “Integritas”.Namun, bila seseorang hanya memiliki Kejujuran tetapi tidakmemiliki Integritas, berarti ia “Bisa Dipercaya tetapi TidakBisa Diandalkan”. Sebaliknya, apabila seseorang hanyamemiliki Integritas saja, maka berarti ia “Hanya BisaDiandalkan tetapi Tidak Bisa Dipercaya”.Pada tahun 2002 lalu tepatnya tanggal 11-12 April 2002, ParaTop Executive (CEO) dari berbagai Perusahaan Internasionaldatang berbondong-bondong untuk menghadiri sebuahLeadership Discussion Forum (Forum Diskusi tentangKepemimpinan) yang diadakan oleh Lembaga PendidikanHarvard Business School yang mengambil Tema “DoesSpirituality Drive Success?” (Apakah Spiritualitas mampumenghasilkan Kesuksesan?). Mereka berdiskusi membahasbagaimana nilai-nilai spiritualitas tersebut dapat membantumereka menjadi pemimpin perusahaan yang berpengaruh ditengah-tengah lingkungan bisnis yang mereka jalankan.Diskusi berjalan dengan hangat selama dua hari di lembagapendidikan bisnis paling bergengsi di Amerika Serikattersebut. Pada akhir Forum Diskusi mereka seluruhnyasepakat menyatakan bahwasannya Nilai-nilai Spiritualitasmampu menghasilkan 5 (lima) hal, yaitu : 1. Integritas dan Kejujuran. 2. Energi dan Semangat. 3. Inspirasi, Ide dan Inisiatif. 4. Wisdom (Kebajikan/Kebijaksanaan) 5. Keberanian dalam Mengambil Keputusan.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 19
- 21. Kecerdasan Nurani dan SpiritualKemudian lagi, pada Tahun 1987, 1995 dan 2002 yang lalusecara berturut-turut sebuah leadership institution (lembagakepemimpinan) internasional yang bernama The LeadershipChallenge melakukan Survey mengenai “karakteristik” parapemimpin (CEO) perusahaan dari 5 (lima) Benua yakni :Amerika, Australia, Asia, Eropah dan Afrika. Dalam surveytersebut masing-masing responden diminta untuk memilihsebanyak 7 dari 20 karakter yang menurut mereka PalingIdeal bagi CEO pilihan perusahaan mereka.Ke-20 karakter yang harus dipilih tersebut adalah sbb : 1. Honest (jujur) 2. Forward Looking (berpikiran maju) 3. Competent (kompeten/mampu) 4. Inspiring (memberi inspirasi) 5. Intelligent (cerdas) 6. Fair-minded (adil) 7. Broad-minded (berwawasan luas) 8. Supportive (mendukung) 9. Straight Forward (berterus terang) 10. Dependable (bisa diandalkan) 11. Cooperative (dapat bekerjasama) 12. Determined (tegas) 13. Imaginative (berdaya-imajinasi) 14. Ambitious (berambisi) 15. Courageous (mendorong/berani) 16. Caring (peduli) 17. Mature (matang/dewasa) 18. Loyal (setia) 19. Self-controlled (menguasai diri) 20. Independent (mandiri)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 20
- 22. Kecerdasan Nurani dan SpiritualMaka Hasilnya mencatat bahwa dari seluruh ke-3 EventSurvey (1987, 1995 dan 2002) tersebut Karakter/sifat“Honest (Jujur)” selalu berada pada “Urutan (ranking)Pertama” secara berturut-turut selama tiga kali diadakansurvey tersebut, sementara jenis karakter-karakter yang lainselalu berubah-ubah posisi urutan (ranking) nya. Hal iniberarti para pebisnis itupun sangat menyadari danmengetahui bahwa kejujuran adalah faktor yang sangatpenting dalam menjalankan bisnis mereka. Disamping itu,sekaligus membuktikan kita bahwasannya “Kejujuran”merupan faktor yang amat sangat dibutuhkan oleh siapapundalam kehidupannya di dunia ini, tak peduli apakah merekaseorang spiritualis, penulis, negarawan, moralis atau bahkanseorang pebisnis sekalipun sangatlah membutuhkan yangnamanya “Kejujuran”.Namun kita mungkin sering atau pernah mendengarsetidaknya bahwa di dalam “Dunia Bisnis” ada suatuUngkapan yang sangat populer sekali, yang berbunyi kuranglebih demikian : “If you only talk about honesty, nobody will come to you talking about business” (Jika anda banyak bicara tentang kejujuran, maka tak akan ada orang yang datang kepada anda untuk bicara tentang bisnis).Pernyataan dalam ungkapan tersebut di atas sangatlah“Berbau SEKULER” dan “PARADOXAL” sekali denganHasil Survey The Leadership Challenge serta denganbanyak Tokoh-tokoh Spiritual, Negarawan dan Pebisnis Jujuryang sangat tidak setuju atau tidak sepaham bahkanmenentang dengan keras ungkapan tersebut.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 21
- 23. Kecerdasan Nurani dan SpiritualBeberapa Tokoh dan Organisasi yang tidak setuju/sepaham(bertentangan) dengan ungkapan tersebut, di antaranya : Mahatma Gandhi, seorang Spiritualis dari India, yang membuat statement (pernyataan) di dalam bukunya yang berjudul The Seven Deadly Sins bahwasannya “Commerce without Morality is A Deadly Sin” (Bisnis tanpa disertai Akhlaq adalah Dosa yang Amat Fatal). Thomas Jefferson, seorang Negarawan dan salah satu mantan Presiden Amerika Serikat yang pernyataannya banyak dikutip oleh Tokoh-tokoh Politik dan Negarawan dari berbagai Negara juga mengatakan “Honesty is the first chapter in the book of wisdom” (Kejujuran adalah Bab pertama di dalam Buku Kebajikan/Kebijaksanaan). Yang maksudnya adalah apabila kita ingin berbuat kebaikan atau kebajikan maka tanamkan terlebih dahulu kejujuran di dalam diri kita, tanpa itu niscaya kita tidak akan bisa dikatakan telah berbuat kebaikan dan kebajikan. American Business Concern, sebuah Organisasi Media Perkumpulan Bisnis terkemuka di Amerika Serikat pernah menerbitkan Hasil Poling dan Survey yang diadakan bagi Para Pebisnis Dunia (CEO Perusahaan) dari sebanyak 500 Perusahaan Multinational Besar Dunia Paling Sukses yang disebut sebagai “Fortune 500” yang isinya menyatakan bahwa sebanyak 94% Para Pemimpin (CEO) perusahaan-perusahaan besar tersebut berhasil mencapai kesuksesan bisnis pada bidang-bidang usahanya berkat diterapkannya Faktor “Kejujuran” dan “Perilaku/Akhlaq yang Terpuji” di dalam menjalankan bisnis mereka.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 22
- 24. Kecerdasan Nurani dan Spiritual Harvard Business School pernah mengadakan Penelitian pada Tahun 1993 mengenai faktor-faktor Penentu Keberhasilan dan Kesuksesan atas diri sesorang, yang kemudian ditemukan dalam penelitian tersebut bahwasannya sebesar 85% Penyebab Keberhasilan dan Kesuksesan seseorang adalah Faktor “Akhlaq”.3. TAAT KEPADA PERINTAH ALLAH DAN RASULDi dalam suatu organisasi, apapun namanya, di manapunadanya serta di bidang apapun kegiatannya, pastilah selaluada yang namanya : “Perintah” (Command – dalam BahasaInggrisnya). Perintah ini sangat diperlukan guna menjalankansistem yang ada di dalam organisasi tersebut. Perintah sangatmutlak diperlukan bagi kelancaran suatu organisasi untukmempermudah dan memperjelas hal-hal yang berkaitandengan : Stratata/Tingkatan (Level) Jabatan para anggotanya. Satuan Komando/Perintah (Unity of Command); dan Jenjang Tingkatan Komando/Perintah (Hierarchy of Command) dalam organisasi.Hanya dengan ke-3 hal tersebut di atas itulah suatu organisasidapat dimungkinkan berjalan dengan baik dan lancar tanpaadanya saling “Tumpang-tindih (Overlapping)” dan saling“Langgar (Outbreaking)” terhadap Otoritas masing-masingjabatan yang ada di antara para anggota organisasi didalamnya.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 23
- 25. Kecerdasan Nurani dan SpiritualBegitu juga halnya dengan “Sistem” (Manhaj) yang ada didalam Agama Allah (cq. Islam), terdapat juga yang namanya“Perintah” (Am‟r – dalam Bahasa Arabnya). Di dalamAgama Islam, ketiga hal yang telah disebutkan di atas telahdicanangkan oleh Allah SWT dengan Urutan Prioritas danKedudukannya sebagai berikut : Perintah Allah SWT Paling Utama (Top Urgent) Perintah Rasulullah SAW Utama/Tinggi (Urgent) Perintah Pemimpin Penting (Important)Adapun Kedudukan Hukum (Legal Standing) dari SkalaPrioritas tersebut di atas telah ditetapkan oleh Allah SWTyang tertuang di dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 59 : “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taati pula Rasul, serta Para Pemimpin di antara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang segala sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah (cq. Al-Qur‟an) dan Rasul (cq.Hadits) bila kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan baik pula akibatnya”. (Q.S. An-Nisa’ : 59)Taat kepada Allah SWT merupakan suatu kewajiban yangtidak dapat kita ganggu-gugat karena ketika seseorang telahmengucapkan Dua Kalimat Syahadat atau telah berada didalam naungan Agama Islam, maka wajib baginya untuk taatkepada segala bentuk perintah dan larangan dari Allah SWT.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 24
- 26. Kecerdasan Nurani dan SpiritualLalu, apakah dengan taat kepada Allah SWT berarti kita tidakboleh taat kepada yang lain selain Allah ?Satu-satunya hamba Allah yang wajib untuk ditaati pula olehUmat Islam adalah Rasulullah Muhammad SAW. Beliauadalah suri teladan bagai seluruh umat hingga akhir zaman.Hanya Beliaulah yang memiliki hak untuk ditaati olehseluruh umat manusia, khususnya umat Islam. Perintah untuktaat kepada Rasulullah SAW ini merupakan salah satu bentukketaatan kita kepada Allah SWT, karena perintah tersebutterdapat di dalam Al-Qur’an : “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedangkan kamu mendengar (perintah-perintah-Nya)”. (Q.S. Al-Anfal : 20) “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taati pula Rasul…”. (Q.S. An-Nisa’ : 59)Adapun orang-orang, golongan, atau aliran-aliran yang tidakpercaya kepada Rasulullah SAW atau tidak mau mematuhisunnah-sunnahnya, maka mereka sama saja dengan tidakmentaati perintah Allah SWT. Orang-orang yang semacaminilah yang disebut dengan orang-orang yang ingkar, durhaka(fasiq) atau kafir.Taat kepada Allah SWT berarti harus pula diiringi denganketaatan kepada Rasulullah SAW. Perintah tersebut banyaksekali terdapat di dalam Al-Qur’an dan senantiasa selaluberpasangan dan berdampingan.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 25
- 27. Kecerdasan Nurani dan SpiritualJika seseorang tidak mau mentaati perintah dan laranganRasul, maka sudah bisa dipastikan bahwasannya ia juga samasaja dengan tidak mentaati perintah dan larangan Allah SWT.Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa setiap muslimharus taat kepada Rasulullah SAW, bukan hanya kepadaAllah SWT saja :1. Perintah untuk taat kepada Rasulullah merupakan perintah dari Allah SWT.2. Rahmat Allah hanya akan diberikan kepada orang-orang yang bertaqwa dan beriman kepada Allah dan mentaati Rasul-Nya.3. Ketaatan kita kepada Rasulullah SAW merupakan sebuah jalan untuk mendapatkan Taufiq (pertolongan) dan Hidayah (petunjuk) dari Allah SWT.4. Allah SWT akan menimpakan adzab yang sangat pedih kepada mereka yang menentang atau menyalahi perintah Allah. Menentang atau menyalahi perintah Rasulullah merupakan salah satu bentuk pengingkaran terhadap perintah Allah SWT.5. Ketaatan dan kepatuhan seseorang terhadap ketetapan Rasulullah SAW merupakan salah satu syarat syahnya iman seseorang kepada Allah SWT.6. Hanya dengan mengikuti atau mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya sajalah maka kita akan memperoleh limpahan kasih sayang dan ampunan dari Allah SWT.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 26
- 28. Kecerdasan Nurani dan SpiritualDemikian di antaranya beberapa alasan mengapa kita selakuUmat Islam harus juga berlaku taat kepada Rasulullah SAWkarena ketaatan kepada Allah SWT dan ketaatan kepadaRasulullah SAW adalah bukti Cinta kita kepada Allah SWTdan Rasul-Nya yang merupakan suatu keharusan bagi setiappemeluk Islam (Muslim) yang senantiasa selalu beriringandan tidak dapat dipisah-pisahkan.Berikut ini adalah beberapa keterangan tambahan lagi dariAllah SWT yang berkaitan dengan perintah taat dan cintakepada Allah SWT dan Rasul-Nya, yang terdapat di dalamAl-Qur’anul Karim : “Patuhilah olehmu Allah dan Rasul agar supaya kamu diberi rahmat (disayang)”. (Q.S. Ali Imran : 132) “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberikan kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”. (Qs. Al Anfaal : 24) “Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar”. (Q.S. Al-Ahzab : 71) “Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat, sesungguhnya kamiMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 27
- 29. Kecerdasan Nurani dan Spiritual kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: „Siksa-Ku akan Kutimpahkan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang- orang yang bertaqwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami‟". (Q.S. Al-A’raf : 156) “Katakanlah : „Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang “ummi” yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab- Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk‟”. (Q.S. Al-A’raf : 158) “Katakanlah : „Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban Rasul adalah menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas". (Q.S. An-Nur : 54)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 28
- 30. Kecerdasan Nurani dan Spiritual ”Janganlah kamu jadikan sebutan kepada Rasul diantara kamu seperti sebutan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur- angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang melanggar perintah-Nya takut akan ditimpah cobaan atau ditimpah adzab yang amat pedih”. (Q.S. An-Nur : 63) “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan sama sekali dalam hati mereka terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuh hati”. (Q.S. An-Nisa’ : 65) “Katakanlah : „Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu‟; Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Ali Imran : 31)Adapun Dalil (Nash) yang memerintahkan taat kepada ParaPemimpin di antara manusia, adalah sebagai berikut : “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taati pula Rasul, serta Para Pemimpin di antara kalian”. (Q.S. An-Nisa’ : 59)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 29
- 31. Kecerdasan Nurani dan Spiritual “Patuhilah olehmu, walaupun yang memimpin di antara kalian adalah seorang budak Ethiopia yang bentuk kepalanya seperti biji kurma”. (H.R. Bukhari)Lalu, bagaimana bila seandainya ada perintah dari parapemimpin (atasan) kita yang tidak sesuai atau bahkanmelanggar sama sekali Perintah Allah dan Rasul-Nya ?Bila hal itu terjadi, berarti perintah pemimpin tersebutmempunyai status sebagai yang : “Important BUT NOTUrgent!” (Penting tetapi Sangat Tidak Utama/Mendesak) danperintah tersebut hanya memiliki Jenjang Tingkatan Perintah(Hierarchy of Command) yang “Paling Bawah” (prioritasterakhir) dalam Skala Urutan Prioritas Perintah yang telahdicanangkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 59. Jadi dalam hal ini perintah pemimpin (atasan)tersebut haruslah dikaji ulang dengan lebih seksama lewatpertimbangan Hati Nurani kita yang mendalam. Bila memangperintah tersebut sangat melanggar Perintah Allah dan Rasul-Nya maka perintah pemimpin (atasan) tersebut HARUS“diabaikan” dan “tidak boleh sama sekali kita patuhi”.Adapun Kedudukan Hukumnya sangat lengkap sekali, yakniterdapat di dalam Al-Qur’anul Karim dan juga di dalam Al-Hadits Rasulullah SAW, di antaranya sebagai berikut : “Katakanlah : „Sesungguhnya aku hanya diperintahkan untuk berbakti kepada Allah dengan Ikhlas”. (Q.S. Az-Zumar : 11) “Janganlah kalian mematuhi perintah orang-orang yang melampaui batas. YaituMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 30
- 32. Kecerdasan Nurani dan Spiritual orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi”. (Q.S. Asy-Syu’ara : 151-152) “Mendengarkan serta patuh kepada pemimpin adalah wajib selama tidak diperintah untuk berbuat maksiat. Bila pemimpin menyuruh berbuat maksiat maka janganlah kamu patuhi”. (H.R. Bukhari) “Tak ada kewajiban mengikuti suatu perintah yang dalam perintah itu berisikan kemaksiatan/kedurhakaan kepada Allah”. (H.R. Bukhari)Demikianlah Allah SWT telah memberikan bimbingannyayang jelas kepada kita selaku umat manusia khususnya UmatIslam untuk senantiasa taat kepada-Nya dan juga taat kepadaRasulullah karena taat kepada Allah SWT dan juga taatkepada Rasulullah SAW merupakan perintah yang harusdilaksanakan secara “kaffah” (menyeluruh).Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 31
Selasa, 22 Oktober 2013
KECERDASAN NURANI DAN SPIRITUAL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar