Peran dan Fungsi Public Relations Dalam Organisasi
PR sebagai alat manajemen modern, maka secara
struktural merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi,
artinya PR bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan atau
organisasi tersebut. Sejalan dengan konsep PR yang berkembang kini adalah
konsep yang menekankan pentingnya komunikasi dua arah, menurut Howard Childs
(Ngurah, 1999:5), fungsi dasar PR bukan untuk menampilkan pandangan organisasi
atau seni sikap publik, tetapi untuk melakukan rekonsiliasi atau penyesuaian
terhadap kepentingan publik setiap aspek pribadi organisasi maupun perilaku
perusahaan yang punya signifikan sosial. Jadi di sini PR berfungsi membantu
organisasi melakukan penyesuaian terhadap lingkungan tempat organisasi tersebut
beroperasi.
Konsep tersebut punya konsekuensi penting, karena
penyesuaian organisasi mengisyaratkan sebuah fungsi yang berada pada level
manajemen organisasi. Konsep ini menekankan pentingnya tindakan-tindakan
perbaikan yang harus dilakukan organisasi di samping usaha-usaha untuk
berkomunikasi. PR sebagai fungsi manajemen berkaitan dengan bagaimana sebuah
organisasi menyusun kebijakan sehingga memperlihatkan sebuah kinerja yang
bertanggungjawab. Ini berkaitan dengan kenyataan bahwa penampilan yang
bertanggungjawab merupakan dasar penerimaan publik terhadap sebuah organisasi.
Hal ini berarti, PR sebuah organisasi tidak semata-mata menjadi tanggungjawab
praktisi PR tetapi harus menjadi tanggungjawab para pengelola organisasi tersebut.
Praktisi PR dalam konteks PR sebagai fungsi manajemen harus membantu organisasi
dalam membangun filosofi-filosofinya, mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan ,
beradaptasi dengan lingkungannya dan bisa sukses dalam berkompetisi merebut
sumber-sumber bagi kelangsungan hidup organisasi. Seperti yang dikatakan Baskin
dan Aronoff (Ngurah,1999:9), ”All managers, indeed, virtually all employees,
represent their organization to some public”.
PR sebagai fungsi komunikasi, perlu dipahami bahwa
kegiatan utama PR adalah melakukan komunikasi. PR sebagai fungsi staff khusus
yang melayanani para pemimpin organisasi, khususnya dalam membantu organisasi
berkomunikasi dengan publik-publiknya. Onong (1998:36) mengemukakan bahwa
fungsi PR meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai
tujuan organisasi.
2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal
balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan
menyalurkan opini publik pada perusahaan.
3. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada
pimpinan organisasi untuk kepentingan umum.
4. Membina hubungan secara harmonis antara
organisasi dengan publik, baik internal maupun eksternal.
Fungsi PR menyelenggarakan komunikasi dua arah
secara lebih terinci dijelaskan oleh Bachtiar Aly (1999) sebagai berikut:
1. Memberikan penerangan yang berkaitan dengan
kepentingan organisasi dan kepentingan khalayak dengan cara-cara yang sesuai
dengan jamannya.
2. Mengukur dan menafsirkan sikap, pendapat dan
perilaku masyarakat terhadap organisasi, sehingga tercapainya misi pesan yang
dikehendaki
3. Merumuskan kegiatan-kegiatan yang bertujuan
meningkatkan pengertian masyarakat terhadap aktivitas lembaga/perusahaan guna
memperoleh dukungan publik.
4. Melaksanakan dan mengembangkan setiap program yang
berhubungan dengan usaha untuk menciptakan saling pengertian antara organisasi
dan masyarakat, sehingga terjalin kerjasama yang diharapkan.
5. Melakukan evaluasi internal sejauhmana
terjalinnya kerjasama harmonis dan sampai dimana telah terciptanya persepsi
positif masyarakat dan citra organisasi yang didambakan.