makalah humas (bekerja dengan media)
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena atas
rahmat-Nya jualah, kami dapat menyelesaikan makalah tentang Media
Kehumasan ini yang lebih dikhususkan kepada pembahasan tentang bekerja
dengan media. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam memberikan masukan dan kritik yang membangun yang
dapat menjadikan makalah ini lebih lengkap dan lebih layak sebagai
informasi.
Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Ansori,
M.Si. selaku dosen pembimbing mata kuliah media Kehumasan yang telah
berkenan memberikan informasi tentang materi yang akan kami bahas.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami senantiasa mengharapkan masukan dan penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Jambi, Februari 2013
Jambi, Februari 2013
Penulis
Arjamudin
NIM.UR.110973
Bab I
Pendahuluan
Hubungan masyarakat yang sering kita kenal dengan humas atau dalam bahasa Inggris yakni Public Relation adalah
seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik, sehingga dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap individu/ organisasi seorang
humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program sebuah institusi
dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam
upaya-upayanya mempertahankan dan memelihara pengertian bersama antara
organisasi dan masyarakat. Ketika berbicara mengenai keberadaan
sebuah organisasi, maka eksistensi sebuah organisasi akan sangat
tergantung pada Humas atau biasa disebut PR (Public Relations) dalam
menciptakan citra positif dan pengertian antara organisasi dengan
publiknya, karena ketika pengertian tersebut telah dicapai, maka apa
yang menjadi tujuan organisasi akan dapat dicapai secara lebih efektif
dan efisien.
Di
dalam masyarakat sering kita jumpai hubungan masyarakat dengan media
seperti wartawan. Salah satu yang ada dihumas adalah bekerja dengan
media, dengan pemahaman dasar tentang hubungan yang kompleks antara
praktisi public relation dengan wartawan. Kedua mitra
ini mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling membutuhkan. Media
merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan informasi kepada publik,
berbagai masalah yang berhubungan dengan masyarakat luas diberitakan
oleh media. Segala pilihan media yang ada, akan memudahkan masyarakat
untuk menikmati dan mengakses sesuai dengan kebutuhan masing-masing,
termasuk mencari informasi yang berkembang secara cepat dan aktual.
Banyak hal yang terdapat atau yang akan dibahas pada kerjasama sebuah
humas dengan wartawan atau media dan bagaimana hubungan keduanya.
Bab 2
Pembahasan
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai masalah yang berhubungan dengan masyarakat atau humas. Humas atau public relaton ini sendiri mempunyai pengertian yakni kegiatan komunikasi dalam organisasi yang berlangsung dua arah atau timbale balik. Posisi
humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu
manajemen organisasi. Sasaran humas adalah public internal dan
eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan
harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya
rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantara keduanya.
Salah
satu kerja sama yang dijalin humas adalah dengan media (pers) atau
wartawan hubungan keduanya sangatlah saling membutuhkan. Hubungan
keduanya bagaikan hubungan dua orang teman atau mitra yang saling
memerlukan, membutuhkan, dan interdependen. Dengan demikian, tidak satu
pihak pun yang boleh menganggap dirinya lebih tinggi dan penting
daripada mitranya. Mereka bekerja berdasarkan mandat masyarakat. Ada dua
hal pokok isi mandat masyarakat yang diembankan kepada lembaga pers,
yang diaktualisasikan wartawan, yakni hak tahu dan hak memberitahukan. Wartawan wajib mewujudkan isi kedua hak masyarakat tersebut. Agar
hubungan kemitraan ini dapat berjalan dengan baik dan tujuan mereka
dapat diwujudkan secara optimal, yakni melayani dan memenuhi kebutuhan
masyarakat dengan sebaik-baiknya, maka ada beberapa hal yang sangat
penting dilakukan tiap atau praktisi humas, yakni:
1. Hubungan humas dengan wartawan bersifat profesional. Selain melayani masyarakat, humas wajib melayani wartawan secara profesional, Dimata wartawan humas harus berwibawa, wibawa yang alamiah, bukan sok berwibawa atau wibawa yang dibuat-buat agar disegani wartawan. Humas yang
profesional pastilah cerdas, berpengetahuan sangat luas (terpelajar),
disiplin, dan benar-benar menguasai bidang pekerjaannya. Ia juga sanggup
menganalisis dengan tajam tiap berita di media massa. Dengan demikian, humas mampu memberikan masukan yang baik terhadap para pengambil keputusan di instansi di mana ia bekerja. Humas yang
benar-benar mampu bekerja secara profesional, termasuk menjaga jarak
yang pas dengan mitranya, pastilah dhormati, disegani, dan dipercayai wartawan.
2. Humas harus mengetahui seluk-beluk dunia wartawan atau jurnalisme, termasuk irama kerja wartawan di tiap jenis media massa serta fungsi media massa. Ini berarti humas mesti tahu nilai-nilai berita, tenggat waktu laporan wartawan, peta media massa baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional, Kode Etik Jurnalistik, Kode
Etik (Pedoman Perilaku) Penyiaran, Undang-undang No. 40/1999 tentang
Pers, Undang-undang No. 32/2002 tentang penyiaran, kekuasaan atau
kekuatan media massa, visi dan missi media massa yang beredar/beroperasi
di wilayahnya, dan sebagainya.
3. Humas
juga harus atau perlu memiliki kemampuan praktik jurnalisme, yakni
meliput, wawancara, memotret, menulis berita langsung, berita khas
(feature news), dan artikel opini. Selain memperkaya pengetahuan dan
praktik melalui bacaan dan pelatihan jurnalisme, humas juga perlu
sekali-sekali magang di media massa, terutama di media massa besar.
4. Humas harus mampu mengenal wartawan dan
redaktur secara personal. Ini sangat penting, agar humas mampu
berkomunikasi dengan efektif dengan mitranya. Humas harus tahu tingkat
atau jenis komunikasi yang lazim digunakan wartawan yang sedang berbicara dengannya. Sesuai latar belakang budaya daerah dan tingkat pendidikan, tiap wartawan pastilah memiliki gaya berkomunikasi masing-masing. Ada wartawan yang
lazim menerapkan komunikasi konteks rendah (menyatakan sesuatu secara
halus atau “berputar-putar”, tak langsung ke tujuan). Tapi ada pula wartawan yang
biasa menerapkan komunikasi konteks tinggi (berbicara blak-blakan atau
berterus terang, langsung ke tujuan). Humas harus mampu berbahasa dengan
baik sesuai bahasa dan tingkat bahasa (abstraksi) wartawan yang sedang dihadapi. Dengan demikian, humas dapat menjalin hubungan insani (human relations) secara efektif dengan mitranya.
5. Humas jangan bersikap diskriminatif terhadap wartawan/media massa. Semua wartawan profesional
(muda atau tua, kaya atau miskin, berpenampilan keren atau “kumuh”) dan
media massa (besar atau kecil, lokal atau nasional, baru atau lama,
partisan atau independen) harus diperlakukan dengan adil (tak ada “anak
emas” dan “anak tiri”). Hal terpenting, humas wajib melayani hanya wartawan yang benar-benar wartawan.
Yang dimaksud melayani di sini adalah memberikan fakta-fakta atau
informasi penting yang dibutuhkan oleh khalayak media massa di mana wartawan yang bersangkutan bekerja. Ini berarti humas tak boleh merusak idealisme atau profesi wartawan dengan memberikan uang atau yang sejenisnya. Humas sama sekali tak berurusan dengan pemenuhan kesejahteraan wartawan. Ini adalah urusan pihak manajemen perusahaan media massa di mana wartawan itu bekerja.
Posisi antara humas dan wartawan setara, namun peran atau fungsi, motif dan tujuannya berbeda. Keduanya mempunyai perbedaan atara fungsi dan tugas, seperti halnya dibawah ini:
dari
gambar di atas dapat terlihat bahwa humas dan media atau wartawan
mempunyai fungsi dan tugas yang berbeda. Tetapi walaupun begitu
sangatllah erat hubungan kedunya yang dapat membuat kedua mitra ini
berhubungan yang saling membutuhkan dan menguntungkan. Di dalam sebuah
humas haruslah bekerja dengan media untuk memenuhi segala kebutuhan
lembaganya yang berhubungan dengan media. Dapat dilihat beberapa tujuan
humas menjalin hubungan dengan media seperti, Pengenalan (awareness), Mencari publisitas (publicity), Peluncuran suatu produk (product launching), Kegiatan kampanye (campaign), Mempengaruhi opini publik (public opinion) dan Menetralisir berita negative
2.1 Bekerja dengan Media
Saran terbaik ketika bekerja dengan media adalah berikanlah apa yang
dibutuhkan oleh para wartawan, baik itu dalam hal isi, bentuk, dan
bahasa yang mereka inginkan. Sebagai contoh, praktisi public relation
yang bekerja dengan klien berteknologi tinggi atau perusahaan yang baru
berdiri, tahu bahwa karyawan khususnya mereka yang bekerja di majalah
perdagangan dan industri akan berkeinginan untuk memverifikasi klaim
tentang produk dari ahli atau analis luas. Dengan demikian, praktisi
public relations yang pintar akan bersiap-siap untuk memberikan daftar
para ahli atau analis yang dapat dihubungi kepda wartawan majalah atau
keuangan. Pendekatan ini merespons permintaan media dengan baik dan
jujur. Dengan cara ini, praktisi public relations yang bekerja membangun
hubungan saling percaya dengan wartawan tertentu, dapat meredam banyak
potensi yang bersifat antagonis. Di dalam menjalin hubungan biasanya
terdapat beberapa prinsip agar hubungannya dapat terjalin dengan baik.
Beberapa prinsip yang dapat diperhatikan di dalam menjalin hubungan
dengan media. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memahami dan melayani media.
Dengan
berbekal semua pengetahuan di atas, seorang praktisi humas akan mampu
menjalin kerja sama dengan pihak media, ia juga akan dapat menciptakan
suatu hubungan timbal-balik yang saling menguntungkan.
2. Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya.
Parapraktisi
humas harus senantiasa siap menyediakan atau memasok materi-materi yang
akurat di mana saja dan kapan saja hal itu dibutuhkan. Hanya dengan
cara inilah ia akan dinilai sebagai suatu sumber informasi yang akurat
dan dapat dipercaya oleh para jurnalis. Bertolak dari kenyataan itu maka
komunikasi timbal-balik yang saling menguntungkan akan lebih mudah
diciptakan dan dipelihara.
3. Menyediakan salinan yang baik.
Misalnya
saja menyediakan reproduksi foto-foto yang baik, menarik, dan jelas.
Dengan adanya teknologi input langsung melalui komputer (teknologi ini
sangat memudahkan koreksi dan penyusunan ulang dari suatu terbitan,
seperti siaran berita atau news release), penyediaan salinan naskah dan foto-foto yang baik secara cepat menjadi semakin penting.
4. Bekerja sama dalam penyediaan materi.
Sebagai
contoh, petugas humas dan jurnalis dapat bekerja sama dalam
mempersiapkan sebuah acara wawancara atau temu pers dengan tokoh-tokoh
tertentu.
5. Menyediakan fasilitas verifikasi.
Para praktisi
humas juga perlu memberi kesempatan kepada para jumalis untuk melakukan
verifikasi (membuktikan kebenaran) atas setiap materi yang mereka
terima. Contoh konkretnya, para jurnalis itu diizinkan untuk langsung
menengok fasilitas atau kondisi-kondisi organisasi yang hendak
diberitakan.
6. Membangun hubungan personal yang kokoh.
Suatu
hubungan personal yang kukuh dan positif hanya akan tercipta serta
terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerja sama,
dan sikap saling menghormati profesi masing-masing.
Beberapa
prinsip di atas akan membuat sebuah hubungan terjalin dengan baik.
Berikut juga beberapa bentuk kerjasama humas dan media yaitu kontak
resmi dan tidak resmi. Yang termasuk ke dalam kontak resmi yakni, dapat
dikontrol oleh pihak humas karena pengendalian berita
sepenuhya di pihak humas, Publikasi pemberitaan tidak menyimpang jauh
dari tema pembicaraan dan tujuan yg disiapkan humas. Sedangkan Kontak tidak resmi
meliputi, Pemberitaan/publikasi tdk dpt dikontrol penuh oleh humas
karena yg mempunyai inisiatif membuat dan mengendalikan berita adalah
pers.
2. 1.1 Bersiap Bertemu Media
Untuk bekerja dengan media perlu adanya tatap muka antara kedua mitra tersebut. Pelajarilah situasi berikut:
Sebagai direktur public relation dari sebuah universitas swasta besar,
Anda memutuskan untuk mengadakan sebuah konferensi pers untuk
mengumumkan instansi sebuah usaha pengumpulan dana penting. Seorang
alumnus terkemuka telah mendonasikan dana sebesar 55 juta untuk memulai
kegiatan promosi. Anda tahu bahwa liputan terakhir dai media telah
mengkritisi masalah ketersediaan anggaran universitas, kenaikan uang
kuliah, penyerbuan ke lingkungan sekitar sekolah yang telah menggusur
orang miskin, dan mengikis basis pajak komunitas.
Dalam
kasus di atas, sebuah pertemuan dengan media membawa tantangan kritis
terhadap organisasi. Beberapa organisasi memandang tantangan tersebut
sebagai masalah yang harus diselesaikan, namun akan lebih konstruktif
untuk memandang tantangan tersebut sebagai sebuah peluang. Publisitas
tidak dapat menggantikan kerja yang baik atau tindakan yang efektif,
namun publisitas dapat memperoleh perhatian public kepada masalah, ide,
atau produk tertentu. Dia dapat menyorot kepribadian organisasi,
kebijakan, atau kinerjanya. Publisitas dapat membuat sesuatu atau
seseorang dikenal publik
Setiap kontak media adalah peluang untuk memperoleh umpan balik, untuk
menyampaikan berita Anda, dan untuk menciptakan respons yang positif
kepada organisasi Anda.
2.1.2 Strategi Persiapan
Sebelum siapapun dalam organisasi bertemu denan media, langkah pertama
adalah mengembangkan seperangkat prilaku. Bertemu dengan media adalah
sebuah peluang dan bukan sebuah masalah sehingga sikap defensif adalah
sikap yang tidak tepat, khususnya jika sasaran Anda adalah untuk
memperoleh nilai atau harga.
Diantara sikap yang harus dijaga dalam wawancara dengan para wartawan
adalah ramah, bekerja sama, dan terbuka. Pada saat yang sama,
pewawancaraharus menyadari bahwa warawan seharusnya tidak menjadi orag
yang dikontrol. Pewawancara perlu memutuskan apa yang perlu dibicarakan
dan kemudian sampaikanlah, tidak masalah dengan apa yang mungkin
ditanyakan wartawan. Sebelum melihat lebih jauh bagaimana setiap
individu dapat berinteraksi dengan sukses dengan media, kita akan
membahas bagaimana organisasi dapat mempublikasikan diri mereka secara
efektif.
2.1.3 Riset dan Perencanaan dalam Media Relation
Pepatah lama mengatakan “ sukses adalah ketika peluang bertemu dengan
persiapan yang matang” menemukan kebenarannya ketika diterapkan dalam
dunia publisitas. Riset berarti mengenali dengan siapa Anda berurusan
dan apa ketertarikan mereka. Spesialis media relations terutama
berurusan dengan manajemen mereka dan media sehingga mereka dapat saling
mengerti antara kedua belah pihak.
Setelah memahami organisasi, praktisi, public relations harus
mempelajari media spesifik dimana mereka akan bekerja dengan media
tersebut. Riset dibidang ini terdiri dari usaha mencari tahu minat dan
kebutuhan orang-orang yang berafiliasi dengan berbagai outlet media.
Mayoritas berita dan publisitas organisasi didasarkan pada rencana
media. Rencana media mendeskripsikan keadaan yang akan dihadapi
organisasi, menjelaskan tujuan dan sasaran, mengidentifikasi audiensi
utama, serta menspesifikasikan pesan kunci dan saluran media. Daya tarik
publisitas adalah kredibilitas. Oleh karena publisitas muncul di media
berita dalam bentuk cerita ketimbang iklan sehingga publisitas menerima
apa yang dianggap sebagai pengesahan pihak ketiga dari editor. Oleh
karena editor telah menilai kelayakan materi publisitas, publik mungkin
tidak akan menganggapnya sebagai sebuah iklan.
Publisitas dapat dibagi menjadi dua kategori spontan dan terencana.
Kecelakaan besar, ledakan, demonstrasi, atau kejaduan yang tidak
terencana lainnya menciptakan publisitas spontan. Ketika peristiwa itu
terjadi, media berita akan sangat ingin mencari tahu penyebabnya,
keadaannya, dan siapa orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Sementara publisitas spontan tidak harus bermakna negatif sehingga hal
ini harus direncanakan dalam perencanaan berkelanjutan seperti halnya
perencanaan untuk keadaan darurat. Disisi lain, publisitas terencana
tidak berasal dari situasi darurat. Publisitas ini merupakan hasil dari
usaha sadar untuk menarik perhatian publik terhadap suatu isu,
peristiwa, dan organisasi. Waktu tersedia untuk merencanakan peristiwa
dan bagaimana hal itu dikomunikasikan ke media.
2.2 Elemen Program Media Relation
Metode yang digunakan untuk mengkomunikasikan sebuah peristiwa dapat
mempengaruhi dampaknya. Tiga cara atau metode langsung yang ditujukan
untuk menjangkau media cetak adalah melalui rilis, diskusi (percakapan,
panggilan telepon, pertemuan, atau wawancara), atau konferensi berita.
Media elektronik dapat dijangkau melalui video rilis berita (video news
release—VNRs), wawancara satelit, atau tur ke media satelit. Organisasi
nirlaba juga dapat menjangkau media elektronik denagn iklan layanan
social (public services announcements—PSA’s).
Jenis yang paling umum dari rilis publisitas adalah rilis berita.
Setiap peristiwa yang terjadi dalam organisasi, baik pada skala local,
regional, atau nasional yang memiliki nilai berita adalah peluang untuk
publisitas. Terkadang, sebuah berita tidak menyenangkan bagi organisasi.
Namun, bahkan pada kasus ini, rilis tetap dperlukan. Sebuah berita akan
tetap keluar jika ada sesuatu yang salah. Peran dari praktisi public relations adalah penyampaian semua dimensi beritanya secara lengkap dan melaporkan tindakan korektif yang dilakukan.
A. Macam-macam Rilis
Ø Fitur Bisnis
Rilis
adalah satu bentuk penting dari publisitas dan satu jenis yang paling
dihargai oleh banyak organisasi. Selain itu, fitur bisnis merupakan
fitur srtikel yang dibuat oleh media professional, pelaku bisnis,
perdagangan, atau publikasi bisnis.
Ø Fitur layanan konsumen
Banyak surat
kabar dan majalah, termasuk juga beberapa stasiun TV, memublikasikan
atau menyiarkan materi yang dirancang untuk membantu para konsumen.
Informasi tentang produk dan jasa untuk konsumen dapat menjadi sarana
untuk publisitas produk dan lembaga.
Ø Fitur keuangan
Kebanyakan surat
kabar, stasiun TV, serta beberapa majalah dan stasiun radio,
menyampaikan fitur artikel tentang berita keuangan. Selain itu, sekarang
cukup banyak penerbitan yang khusus bergerak di bidang ini. Publisitas
ini sangat efektif, khususnya dalam membina hubungan dengan para
pemegang saham.
Ø Fitur produk
Publisitas
produk sering dapat menjadi cukup bernilai untuk dan digunakan oleh
editor berita. Kisah tentang produk harus diarahkan langsung ke bagian surat kabar, majalah, program radio, dan televise yang spesialis di bidang informasi produk untuk konsumen. Para
editor yang menggunakan jenis materi ini tertarik cirri-ciri produk,
komposisi, tampilan, dan aplikasi produk yang dapat membantu para
konsumen dalam membuat keputusan untuk membeli sebuah barang atau tidak.
Selain mengeksploitasi fitur unik sebuah produk, praktisi public
relation juga dapat mengadakan acara khusus yang bernilai berita untuk
mendramatisasi dan menggambarkan tampilan produk bagi perwakilan media.
Ø Fitur majalah bergambar
Meningkatnya popularitas jurnalisme foto telah membuat semakin banyak surat
kabar dan majalah bersikap reseptif dengan foto yang luar biasa serta
bernilai berita yang dapat mengomunikasikan pesan dengan sendirinya.
Foto-foto seperti itu sering digunakan hanya dengan satu tulisan di
bawahnya tanpa dilengkapi dengan berita. Oleh karena itu foto-foto unik
dan berkualitas tinggi ini, sulit bagi editor untuk merencanakannya
sehingga foto memberi peluang emas untuk publisitas . seorang manajer
public relations harus terus menerus bersiap siaga dengan foto-foto yang
mungkin bernilai cukup baik untuk tujuan ini.
Ø Iklan layanan publik (public service announcements—PSAs).
Organisasi
nirlaba kadang dapat menggunakan iklan layanan public untuk publisitas.
PSA adalah sebuah spot singkat yang mungkin televisi dan radio merasa
wajib untuk menyiarkannya untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki
komitmen dengan “kepentingan publik” sebagai syarat pembaharuan izin
mereka.
2.2.1 Mengemas Rilis Berita
Kemasan dalam bentuk media kit sering dapat meningkatkan kemungkinan
bahwa informasi dari rilis benar-benar akan digunakan akan digunakan
oleh editor. Media kit, kadang disebut dengan pers kit,termasuk kumpulan
rilis publitas, kertas berisi fakta, brosur, foto, atau informasi
lainnya yang ditutup dalam sehelai amplop yang berkover organisasi.
Walaupun kemasan atraktif dapat menarik perhatian editor yang sibuk,
yang mejanya dipenuhi dengan berbagai rilis, namun desain bukanlah hal
yang utama dalam menyusun media kit. Hal yang lebih penting adalah rilis
berita, foto, kertas berisi fakta, informasi latar serta fitur lainnya
yang dikemas dalam bentuk yang rapid an dapat dibaca sehingga
memungkinkan editor untuk dapat memilih informasi yang ingin dia
gunakan.
Media kit tidak harus mahal. Rilis dapat dikemas dalam bentuk yang
sederhana, tetapi memilki desain yang baik dengan satu atau dua warna
folder, selama mereka dapat beradaptasi dengan kebutuhan semua media.
Peran dasar dari media kit adalah untuk menyediakan informasi kepada
editor yang tanpa adanya media kit, mungkin membutuhkan waktu berjam-jam
untuk melakukan riset. Pers kit dapat memberikan layanan kepada media
dengan menghemat waktu riset serta dapat mengidentifikasi informasi
penting bagi konsumen dan lainnya.
2.2.2 Mendistribusikan Rilis Berita
Saat ini, rilis berita lebih mungkin sampai ke tujuan melalui e-mail ketimbang via faks, surat,
atau diantar langsung. Kenyataannya, memang kebanyakan rilis berita
dikirim baik melalui e-mail atau faks langsung ke editor atau ke orang
yang dituju oleh rilis tersebut. Broadcast fax, yaitu
bahan yang dikirim computer ke semua mesin faks yang dibuat computer
Anda, semakin sering digunakan oleh departemen media relation.
2.2.3 Mengorganisasikan Konferensi Pers
Oleh karena dianggap sebagai komponen dasar dari media relations,
konferensi pers saat ini mengambil posisi di belakang pendistribusian
informasi melalui internet dan komponen multimedia. Sekarang mari
asumsikan bahwa konferensi pers harus tetap diadakan. Konferensi pers
atau konferensi berita merupakan kesempatan terstruktur untuk merilis
berita secara simultan kepada semua berita. Konferensi seharusnya hanya
digunakan jika beritanya sangat penting serta ketika interaksi
diperlukan untuk memperoleh pemahaman tentang topikkontroversial dan
kompleks.
Untuk kesempatan yang jarang tersebut, dimana konferensi berita cocock
dilakukan. Petunjuk berikut dapat membantu memastikan agar konferensi
berjalan dengan sukses.
1. Rencanakan kegiatan dengan hati-hati
Undanglah semua perwakilan media yang mungkin memiliki ketertarikan
jauh hari sebelum konferensi dilaksanakan untuk memberi waktu yang
cukup bagi editor untuk mengirim wartawan dan fotografernya.
2. Persiapkanlah pimpinan organisasi atau yang lainnya untuk diwawancarai
Pastikan bahwa mereka memahami topik yang akan didiskusikan. Bantu
mereka dalam mengantisipasi manjawab pertanyaan yang sulit. Sarankan
mereka untuk bicara sejujurnya. Jika mereka tidak tahu jawaban sebuah
pertanyan , mereka harus mengatakan apa adanya dan berusaha untuk
mencari tahu. Jika jawaban atas pertanyaan dianggap informasi pribadi,
mereka harus mengatakan bahwa informasi tersebut bukan untuk konsumsi
publik.
3. Koordinasikan pertemuan dengan praktisi public relations yang menjabat sebagai direktur dan stage manager.
Buatlah pertemuan menarik, namun jangan ambil alih pekerjaan dari
perakilan media. Usahakan untuk menjaga hubungan dengan ramah dan
profesional walaupun dicerca dengan pertanyan pedas. Jangan pernah
terlalu mengontrol pertemuan, kecuali jika sesuatu berjalan tidak
seperti direncanakan.
2.3 Penggunaan video
Video
menjadi metode utama dalam menyampaikan berita organisasi pada media
elektronik tahun 1980-an. Pemotongan anggaran untuk operasional TV
berita dan berkembangnya teknologi penyiaran baru telah berkontribusi
pada meningkatnya penggunaan teknologi video oleh praktisi public
relation.
Selain internet, masih ada empat jenis penggunaan video yang umum :
1. Rilis berita video
adalah
kemasan berita pendek yang menyampaikan sebuah berita dari sdutu
pandang organisasi. VNR yang paling popular berdurasi sekitar 90 detik,
namun ditemani oleh materi B-roll (video latar) dengan audio pada
saluran terpisah. Rilis berita video merupakan akset video berkualitas
layak siar.
2. Media kit elektonik
Mirip
dengan media kit konvensional, kecuali mereka termasuk VNRs, barangkali
versi yang lebih lama dari yang biasa dan memberi materi latar yang
lebih banyak. Mereka juga memasukkan bahan cetak latar yang khas seperti
foto, rilis berita, brosur, makalah latar, kertas tentang fakta, dan
informasi terkait lainnya.
3. Konferensi pers satelit
Memberi
peluang pada wartawan TV untuk berpartisipasi dalam sesi Tanya jawab
melalui satelit dengan perwakilan organisasi. Organisasi sering membuat
presentasi yang diikuti dengan konferensi pers. Beberapa partisipan
mungkin berada di studio dengan fasilitas uplink interaktif. Namun
sebagian yang lain menonton melalui satelit feed dan bertanya melalui
telepon.
4. Tour media satelit
Menyediakan
wawancara individual dengan seorang tamu di studio yang jauh. Setiap
wawancara adalah ekslusif dan sebagian yang disiarkan secara langsung.
Dengan cara ini, tamu mungkin dapat muncul pada dua atau tiga lusin
stasiun TV dalam sehari.
Kebanyakan
isi VNR dibuat dengan sedikit atau bahkan tanpa pengeditan, dan muncul
ke pemirsa seakan-akan hal tersebut adalah laporan berita.
2.4 Peran teknologi dalam public relation
Saat
ini media relations memperoleh pekerjaan tambahan dan agak berbeda
dengan sebelumnya, dengan menjangkau public target yang lebih kecil dan
tersegmentasi atau segmen audiensi yang dijangkau melalui media massa,
spesialis, dan terkontrol oleh organisasi. Pada skala besar, lingkungan
media relations yang baru ini merupakan hasil dan pengaruh dari
internet, pengaruh jumlah outlet media yang terus tumbuh, serta media social yang baru.
2.4.1 Internet
Internet
telah mengubah setiap ruang kerja wartawan di seluruh dunia untuk
beroperasi selama dua puluh empat jam. Ketika menulis di public relations Strategist,
Michael Lissauer mendeskripsikan dunia media yang baru ini dari sudut
pandang MSNBC dan CNN. MSNBC.com dapat mendatangkan audiensi harian lima
kali lebih banyak seperti yang dilakukan orang tuanya, program berita
TV kabel MSNBC.CNN.com menghasilkan sekitar 2,7 juta pengunjung berbeda
setiap hari dibandingkan dengan masing-masing hanya 4.500 dan 5.000
pemirsa yang menonton berita jam 5 sore dan jam 11 malamnya.
Para
wartawan memperoleh isyarat awal berita mereka dan latar informasi
berita tersebut dari internet serta sering mengecek situs Website ketika
menulis berita tersebut, khususnya untuk berita berskala luas.
Akibatnya, organisasi bekerja dengan giat, mengantisipasi pertanyaan
wartawan terkait pedoman yang ada di situs Web. Biasanya, hal ini
termasuk informasi tentang sejarah dan latar belakang perusahaan,
informasi produk, ceramah para pimpinan perusahaan, dan file rilis berita. Update situs web secara regular merupakan sebuah keharusan.
Biogosphere
telah meledak didalam internet akhir-akhir ini. Menurut Pew internet
and american life project (2006), saat ini ada 57 juta orang Amerika
yang membaca blog. Hal yang sama menariknya bagi public relations adalah
semakin banyak wartawan yang membaca blog. Menurut Euro RSCG magnet and
columbia university survey of media (2005), 51% jurnalis membaca blog
secara reguler dan 28% dari mereka bergantung pada blog ini dalam
membuat laporan berita.
v Peran para Blogger
Banyak
para blogger menganggap dirinya sebagai komentator berita hari itu.
Banyak dari mereka yang memandang peran mereka dalam posisi berlawanan
dengan media utama. Banyak para blogger bukanlah para profesional dan
mereka tidak memperoleh bayaran apapun dari tulisan yang mereka buat.
Para blogger sesungguhnya ingin menjadi bagian dari audiensi sasaran
tulisan mereka. Oleh karena alasan tersebut, sebagai seorang profesional
public relatians, anda perlu mendekati parablogger sebagaimana halnya
pendekatan dalam situasi sosial, yaitu perkenalkan diri anda dan kenali
mereka. Para ahli blogging menyarankan agar para blogger diposisikan
secara unik karena beberapa alasan, seperti blog mempresentasikan sebuah
peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk menargetkan pesan anda.
Para blogger juga mempengaruhi media tradisional. Para wartawan dan
editor membaca blog untuk mencari ide. Blogger juga akan mempengaruhi
sebuah pencarian di web. Banyak link yang terlibat di dalam blogging dan
hal ini akan mempengaruhi tingkat pencarian dari situs web lain yang
signifikan bagi organisasi anda.
v Lima aturan emas untuk memperoleh blogger relations yang efektif
Ø Kerjakanlah pekerjaan rumah anda.
Jika blog sesuai dengan berita perusahaan, mungkin anda sudah
familier dengan isinya . jika tidak usahakanlah anda familier
dengan topik yang anda bahas dan yang lebih penting dengan persfektif
yang mereka punya. Dengan cara ini, anda tidak hanya lebih mungkin
memperoleh respons positif dari para blogger.
Ø Bergabunglah dengan klub
Blogsphere
adalah sebuah komunitas dan agar anda terlibat secara penuh di
dalamnya, anda harus ikut serta di dalamnya. Partisipasi dalam
komunitas ini dapat dilakukan dalam beberapa bentuk.
Ø Bawa sesuatu ke pesta
Kehancuran
bisa terjadi pada seseorang profesional public relations adalah mereka
tidak terlibat dalam hubungan dua arah yang benar. Anda harus
menyediakan waktu untuk mengenali para blogger dan mencari tahu topik
apa yang menarik untuk mereka.
Ø Kejujuran adalah kebijakan terbaik
Blogger
sering memandang diri mereka berbeda dengan media tradisional dan
sangat kritis dengan setiap usaha media yang tidak terbuka dan tidak
jujur.
Ø Buat hubungan jangka panjang
Profesional
public relations online yang paling berhasil memiliki hubungan dengan
blogger yang telah mereka pelihara sejak lama. Jika anda telah melakukan
kerja anda secara tepat dan bergaul dengan para blogger dengan baik,
maka anda dapat berharap respons positif ketika anda berusaha
mempromosikan pesan anda secara online.
2.4.2 Blog, podcasts dan RSS Feeds
Blog, podcast dan RSS Feeds adalah penggunaan teknologi terbaru yang
telah didapat oleh para konsumen dan telah membawa keberhasilan dalam
kerja public relations sebagai alat untuk berkomunikasi dengan audiensi
target. Dari ketiga penggunaan teknologi tersebut, blog adalah yang
paling banyak digunakan audiensi.
a. Blog.
Blog adalah journal online berbasis
web yang digunakan orang untuk membicarakan topic, pandangan, atau ide
tertentu (lihat spotlight 9.2). Penggunaan blog adalah cara terbaik
dalam menjangkau audiensi yang sangat berminat dengan topic tertentu.
Namun, selain efektif, blog juga memiliki lubang perangkat. Sebagai
contoh, di antara tugas public relations karyawan adalah menentukan
bagaimana membuat para pekerja tetap sejalan dengan posisi organisasi.
Pertanyaannya kapan seharusnya seorang karyawan mengidentifikasi dirinya
dengan perusahaan? Beberapa organisasi memasukkan kebijakan seperti itu
dalam buku petunuk karyawannya.
b. Podcasts.
Podcasts (salah satu metode untuk mempublikasikan file suara di internet serta mengizinkan pengguna untuk berlangganan dan memperoleh file audio terbaru secara otomatis) menyediakan fasilitas audio dan videocast untuk digunakan di kemudian hari. Awalnya fasilistas ini digunakan untuk sebagai alat untuk memindahkan music ke peralatan, mobile yang disebut dengan iPods. Namun, podcast juga dapat disampaikan dengan cara lain melalui Web. Sebagai contoh, jaringan televise besar sekarang memiliki podcasts untuk berita mereka. Kebanyakan podcasts digunakan untuk mengarsipkan berita sehingga nanti dapat digunakan oleh konsumen mereka.
3. RSS.
Really Simple Syndication
(RSS) adalah teknologi yang memungkinkan orang mendistribusikan dan
menampilkan isi web-nya. RSS menyediakan berita atau informasi lain yang
dapat ditempatkan dan diakses oleh pemilik situs Web di situsnya.
Isinya dikontrol oleh apa yang diputuskan oleh pemilik situs untuk
didistribusikan. Isinya dapat digunakan untuk komunikasi internal atau
eksternal karena RSS member cara yang bagus untuk sebuah organisasi agar
tetap menjaga hubungan dengan partner, consumen dan karyawannya dengan
cara memberikan informasi tentang apa yang sedang terjadi dengan
organisasi.
2.4.3 Wiki Intranet, Ekstranet dan Situs Web
Tidak ada satupun aplikasi teknologi yang telah mengubah media
relations lebih dari Internet serta penggunaan wiki, intranet, dan
ekstranet. Wiki ada adalah situs web interaktif yang memperkenankan
orang dengan hak keamanan untuk memposting dan mengubah isi
postingannya. Wiki memengaruhi kedua intranet dan ekstranet karena wiki
bersifat interaktif, sementara intranet dan ekstranet tidak. Istilah
intranet mengacu pada system berbasis computer untuk berkomunikasi
dengan karyawan dan semua orang dalam lainnya, sementara ekstranet
mengacu pada proses yang sama untuk menjangkau audiensi eksternal
seperti para investor, konsumen, pimpinan komunitas dan pemerintahan,
dan lainnya. Situs web media relations adalah sebuah lokasi yang
didedikasikan untuk semua jenis informasi bagi semua pihak yang
berkepntingan dengan media. Di dalamnya ada berita terkini, termasuk
informasi yang mengarahkan wartawan pada sumber informasi, position statement, kalender kegiatan, arsip pers rilis, arsip ceramah, serta materi tentang latar perusahaan dan pimpinannya.
Para
ahli menyarankan organisasi dengan anggaran media relations terbatas
untuk menggunakan juru bicara andal, membuat identitas grafik yang kuat
mengabaikan konferensi pers, membuat berita dengan sudut ekslusif untuk
media yang berbeda, dan secara umum, buatlah suasana menyenangkan di
situs media anda.
Satu
alasan mengapa strategi media berbasis internet menjadi begitu popular
adalah karena ketersediaan dan bantuan dari penempatan media internet
serta adanya layanan tracking di internet.
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Humas atau public relaton
ini sendiri mempunyai pengertian yakni kegiatan komunikasi dalam
organisasi yang berlangsung dua arah atau timbale balik. Salah satu
kerja sama yang dijalin humas adalah dengan media (pers) atau wartawan
hubungan keduanya sangatlah saling membutuhkan. Hubungan keduanya
bagaikan hubungan dua orang teman atau mitra yang saling memerlukan,
membutuhkan, dan interdependen.
Daftar Pustaka
Lettimore, dkk. 2010. Public Relation Profesi dan Praktik. Jakarta: Salemba Humanika
www.google.com 2011. “bekerja dengan Media”. Humas-Hubungan-Pers-Media-Relations.ppt. Di akses tanggal 9 maret 2011
www.google.com. 2011. “humas dan media”. http://publikasi.umy.ac.id/index.php/komunikasi/article/viewFile/1850/826. Diakses tanggal 9 maret 2011
Sumber : http://ekariahasanabundbund.blogspot.com/2011/05/makah-humas-bekerja-dengan-media.html