Selasa, 22 Oktober 2013

ESENSI HIDUP MANUSIA DI DUNIA


  • 1. KEHIDUPAN MANUSIA DI DUNIA OlehM. Shobrie H.W., SE, CPHR, CPTr.
  • 2. Kehidupan Manusia di Dunia KEHIDUPAN MANUSIA DI DUNIATentang hidup dan kehidupan manusia sering menjadiperdebatan banyak orang. Sudah banyak para ilmuwan(scientist) yang merumuskan teori-teori tentang kehidupanmanusia. Salah satunya adalah teori yang dikemukakan olehilmuwan berkebangsaan Inggris yang bernama CharlesDarwin yang terkenal dengan Teori Evolusinya. Menurutseorang cendekiawan muslim bernama Prof. DR. M.Mutawalli Asy-Sya‟rawi dalam bukunya Al-Hayatu WalMaut yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesiamenjadi Esensi Hidup dan Mati dikatakan bahwasesungguhnya indera manusia tidak memiliki kemampuanuntuk melihat esensi hidup dan kalaupun bisa hal ituhanyalah praduga semata, sedangkan praduga akancenderung menghasilkan suatu kesimpulan yang salah padaakhirnya.Memang benar yang dikemukakan beliau tersebut, hal initerbuktikan dengan adanya praduga yang fatal dari TeoriEvolusi Charles Darwin. Dalam teori evolusinya iamengatakan bahwa manusia berasal dari seekor kera, yangberhasil ia temukan fosilnya dan diberi nama Loisy.Perhatikan Firman Allah yang diterangkan dalam Al-Qur‟ansebagai berikut : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, „Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang manusia dari tanah liatMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 1
  • 3. Kehidupan Manusia di Dunia kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.‟” (Q.S. Al-Hijr : 28)Dan dalam Firman-Nya : “Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan kamu (Adam), kemudian kami bentuk rupamu.” (Q.S. Al-A‟raf : 11)Serta dalam Firman-Nya yang lain : “Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari tanah dan kamu sebagai pemakmurnya.” (Q.S. Hud : 61)Maka dengan demikian, teori evolusi Darwin secara otomatislangsung terbantahkan dan terpatahkan. Demikianlah,melalui Firman Allah tersebut menjelaskan bahwasannyamanusia (cq. Adam) diciptakan langsung sebagai manusiabukannya sebagai kera terlebih dahulu. Masih banyak lagiFirman Allah yang menegaskan bahwa manusia diciptakanlangsung oleh Allah sebagai manusia seutuhnya. Begitulah,Allah Sang Pencipta seluruh alam semesta telahmenerangkan dengan sejelas-jelasnya tentang asal-usulkejadian manusia, namum mereka kebanyakan masihmencari bukti-bukti lain selain penjelasan Allah tersebut.Naudzubillahi min dzalik.Baru kemudian di awal abad ke-21 atau di awal milenium ke-3 ini muncul seorang cendekiawan dan ilmuwan muslim yangbernama Adnan Oktar dari Turki yang dalam tulisan-tulisanilmiahnya lebih dikenal dengan nama Harun Yahya. Beliautelah memiliki bukti-bukti sebagai sanggahan secara ilmiahMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 2
  • 4. Kehidupan Manusia di Duniaberdasarkan cara berpikir logika modern terhadap teorievolusi Darwin. Diperkuat pula secara arkeologi yangmenjelaskan bahwasannya tidak ada satu pun bukti yangberhasil ditemukan yang dapat memperkuat argumentasibahwa teori evolusi itu benar adanya. Harun Yahya atauAdnan Oktar di dalam bukunya yang berjudul KeruntuhanTeori Evolusi mengatakan bahwa sampai saat ini tidak adabukti yang menunjukkan telah ditemukannya “makhluktransformasi” dari bentuk ikan menjadi burung yang sebagiantubuhnya berbentuk ikan tetapi sudah tumbuh sayap danparuhnya. Harun Yahya jelas-jelas mengatakan bahwa teorievolusi telah menyesatkan umat manusia, bahkan beliaumengatakan bahwa teori evolusi Darwin telahmembahayakan Aqidah Islam, sehingga bagi umat Islamyang mempercayai teori evolusi tersebut dikategorikan telahmelanggar Aqidah Islam.1. AWAL KEJADIAN MANUSIASebagaimana telah diterangkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur‟an Surat Al-Hijr:28 ; Al-A’raf:11 ; dan Hud:61 di atasmaka sebenarnya telah jelaslah bahwa teori evolusi sudahterbantahkan dan runtuh dengan sendirinya.Lalu perhatikan pula Firman Allah berikut : “Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi, dan tidak pula penciptaan diri mereka sendiri, dan tidaklah Aku mengambil orang-orang menyesatkan itu sebagai penolong”. (Q.S. Kahfi : 51)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 3
  • 5. Kehidupan Manusia di DuniaFirman Allah tersebut menegaskan bahwasannya Iblis dananak cucunya saja tidak mengetahui dan mengerti ataspenciptaan diri mereka sendiri, apalagi manusia yangdiciptakan setelah diciptakannya Iblis, sekiranya Allah tidakmemberitahu lewat Firman-Nya melalui Al-Qur‟an yangditurunkan kepada Rasulullah SAW.Bagaimana mungkin mereka bisa menduga bahwa manusia(yang juga termasuk dirinya Darwin) itu berasal dari seekorkera, sedangkan kera adalah spesies binatang bukan manusia.Allah Sang Pencipta manusia itu sendiri menyatakan bahwamanusia adalah makhluk yang sebaik-baik ciptaan-Nyasebagaimana yang dijelaskan malalui Firman-Nya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dalam bentuk/rupa yang sebaik- baiknya”. (Q.S. At-Tin : 4)Serta Firman-Nya : “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak Adam”. (Q.S. Al-Isra‟: 70)Apakah seorang Charles Darwin tidak sadar bahwa ia sedangmenjatuhkan harga dirinya sendiri sebagai manusia denganmengatakan bahwa ia berasal dari seekor kera, sedangkanTuhan penciptanya saja mengagungkan dan memuliakanmanusia sebagai ciptaan-Nya. Sungguh sangat mengherankansekali bukan ?Lalu muncul lagi setelah itu, perdebatan dan kebingungan diantara orang-orang dengan adanya satu pertanyaan berbaufilsafat : “Mana lebih dahulu, telur ataukah ayam ?”.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 4
  • 6. Kehidupan Manusia di DuniaPertanyaan yang sangat sederhana dan bodoh ini kemudianberkembang menjadi sebuah diskusi, seminar-seminar, danbahkan penelitian-penelitian yang hasilnya sudah dapatdipastikan nihil dan tidak pernah menghasilkan suatukesimpulan apapun.Marilah kita perhatikan sebagaimana yang telah dijelaskanAllah dalam Firman-Nya : “Dan segala sesuatunya Kami ciptakan berpasang-pasangan agar supaya kamu mengingat kebesaran Allah”. (Q.S. Adz-Dzariyat : 49)Ayat di atas begitu gamblang menjelaskan bahwa Allahmenciptakan segala sesuatunya secara berpasang-pasangan,yakni laki-laki dan perempuan (untuk manusia), jantan danbetina (untuk fauna), bahkan berlaku pula untuk tumbuh-tumbuhan (flora).Dahulu kala orang mengasosiasikan jenis kelamin hanyauntuk manusia dan hewan, serta tidak berlaku untuk tumbuh-tumbuhan. Namun, seiring dengan perkembangan ilmupengetahuan di akhir abad ke-20, orang sudah tahu bahwadalam dunia tumbuh-tumbuhan (flora) pun terdapat yangnamanya “jenis kelamin”, yakni yang disebut sebagai serbuksari (jantan) dan kepala putik (betina). Jadi maha benarlahapa-apa yang dikatakan Allah dalam Firman-Nya.Shodaqollahul „azhiim.Dalam penciptaan manusia pertama (Adam), setelah Allahmeniupkan ruh ke dalam tubuh Adam, bersamaan dengan ituMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 5
  • 7. Kehidupan Manusia di Duniapula Allah telah menciptakan bahan dasar (substansi)keturunan manusia pada punggung (cq. sulbi) Adam, dalambentuk material substansi calon manusia (ciptaan) yang amatteliti dan teramat kompleks yang tercermin dalam DNA(Deoxyribo Nucleic Acid) pada tiap-tiap manusia yangdilahirkan kemudian. Sementara itu, Siti Hawa (isteri Adam)diciptakan langsung oleh Allah dari tulang rusuk Adam. Halini diterangkan Allah dalam Firman-Nya : “Wahai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya”. (Q.S. An-Nisa‟ : 1)Baru-baru ini dunia telah dikejutkan dengan temuan seorangilmuwan Jepang yang berhasil menyingkap rahasia di balikDNA manusia. Ilmuwan yang telah berhasil itu adalah Prof.DR. Kazuo Murakami, seorang ahli genetika terkemukadunia, yang berhasil memperoleh penghargaan InternasionalMax Planck Research Award dan sekaligus memenangkanJapan Academy Prize di Jepang.Dalam bukunya yang berjudul The Divine Code of Life :Awaken Your Genes & Discover Hidden Talents yangditerjemahkan secara bebas ke dalam Bahasa Indonesiadengan judul The Divine Message of DNA : Tuhan dalamGen Kita, ia mengatakan bahwasannya DNA adalah buktibahwa Tuhan telah menciptakan manusia dengan sedemikiankompleksnya.Berikut adalah kutipan pernyataan dalam bukunya :Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 6
  • 8. Kehidupan Manusia di Dunia “Walaupun pada awalnya kami percaya bahwa dengan menafsirkan kode-kode genetik itu akan memecahkan misteri kehidupan, namun semakin lama semakin jelas bahwa hidup tidaklah sesederhana itu. Semakin jauh kami mempelajarinya, bahkan untuk satu sel saja, semakin banyak kami mengerti akan tingkat kerumitannya yang sangat tinggi.”Temuan Kazuo Murakami tersebut sekaligus menjadiargumen yang kuat bahwa teori evolusi Darwin itu adalahsungguh tidak benar keberadaan dan validitasnya, sertasangat tidak terbukti dan tidak dapat dibuktikan sama sekali.2. HIDUP DAN PROSES PENCIPTAAN MANUSIABarangkali kita semua bertanya-tanya dalam rentang waktuyang sebegitu jauh sejak Adam diciptakan sampai dengankita sekarang ini, masih adakah hubungan dan relevansinyadengan diri kita? Jawabannya tentu saja ada hubungannyadengan diri kita, sebab kehidupan merupakan mata rantaiyang berkesinambungan antara satu orang dengan anaknya,cucunya, cicitnya dan keturunan seterusnya, sehinggaberkesinambungan pula antara satu generasi kepada generasiberikutnya, sesuai dengan materi substansi pembentukmanusia yang sudah ditanamkan kepada Adam pada awalmula penciptaannya.Awal mula kehidupan manusia terjadi karena adanya campurtangan Allah. Hal ini juga dikatakan Kazuo Murakami, yangMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 7
  • 9. Kehidupan Manusia di Duniatelah melakukan penelitian lebih dari 40 (empat puluh) tahununtuk kepentingan kehidupan manusia melalui riset yangsangat teliti tentang gen manusia.Dalam bukunya ia menuliskan : “Mekanisme kehidupan adalah sebuah misteri yang mengagumkan. Orang-orang bicara mengenai hidup seolah-olah kehidupan hanyalah sesuatu yang sederhana. Sebenarnya, tak ada seorangpun yang mampu bertahan hidup hanya melalui usaha secara sadar. Dengan diatur oleh cara kerja hormon dan sistem syaraf yang otomatis, seluruh fungsi vital kita termasuk pernapasan dan peredaran darah setiap waktu dapat menjaga kita agar tetap hidup tanpa adanya usaha-usaha khusus maupun campur tangan dari diri kita sendiri. Gen kitalah yang mengontrol sistem-sistem vital ini, dan untuk dapat melakukan hal itu mereka bekerja secara selaras. Ketika yang satu mulai bekerja maka yang lain bereaksi dengan berhenti atau bekerja lebih keras untuk memperhalus dan mengatur seluruh sistem tersebut. Sepertinya memang hampir tidak mungkin jika pengaturan yang begitu hebat ini hanya terjadi secara kebetulan. Sesuatu yang lebih Agung pastilah berada di balik semua keselarasan ini. Banyak orang menggunakan kata „Tuhan‟ untuk menjelaskan konsep ini. Sebagai seorangMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 8
  • 10. Kehidupan Manusia di Dunia ilmuwan, saya telah memilih untuk menyebutnya „Sesuatu yang Agung‟”.Demikian yang dipaparkan oleh Kazuo Murakami, walaupunia tidak mau menyatakan “sesuatu” itu adalah “Tuhan”, tetapiia mengakui bahwasannya ada “Sesuatu yang Agung” dibalik semua itu.Dalam konsep dan aqidah Islam, sesuatu yang Agung itusudah pastilah Allah Subhanahu Wa Ta‟ala, sebagai TuhanYang Maha Agung (Al-Azhim).Sejak awal, Allah SWT telah memperlihatkan eksistensiDzat-Nya kepada semua makhluk ciptaan-Nya, dari yangpertama diciptakan sampai yang terakhir, termasuk kepadamanusia. Sebab tanpa persaksian ini, manusia tidak akanpernah mampu mencerna dan menangkap dengan pancainderanya atas pemahaman hal-hal yang bersifat ghaib (tidaknyata).Kesaksian manusia dalam alam substansi ini telah Allahterangkan dalam Firman-Nya : “Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka: „Bukankah Aku ini Tuhanmu?‟‟Betul, kami menjadi saksi‟, agar di hari kiamat nanti kamu tidak mengatakan: „Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lupa terhadap ini (keesaan Tuhan)‟”. (Q.S. Al-A‟raf : 172)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 9
  • 11. Kehidupan Manusia di DuniaDari awal kejadian manusia itu, sebenarnya manusia sudahmeyakini bahwa Allah itu ada. Inilah yang disebut sebagaiFitrah Iman kepada Allah yang terdapat di dalam Af-idah(Akal & Hati nurani) manusia itu sendiri. Hati nuranimanusia senantiasa akan selalu mendekatkan jiwa dan dirimanusia itu sendiri kepada Sang Penciptanya, yakni AllahSWT.Hati nurani akan selalu melekat pada diri manusia sejak iadilahirkan hingga ajal menjemputnya, bahkan hinggamanusia dibangkitkan kembali oleh Allah SWT pada harikiamat nanti.Kemudian, bagaimana halnya dengan penciptaan manusiamelalui seorang ibu dan seorang bapak ? Untuk itu AllahSWT menerangkan dalam Al-Qur‟an dengan Firman-Nya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani dalam tempat yang kokoh (rahim). Lalu air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami balut dengan daging. Kemudian Kami jadikan makhluk (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik”. (Q.S. Al-Mu‟minun : 12-14)Menurut pandangan ilmu pengetahuan, dalam hal ini ilmubiologi, Firman tersebut sesuai dengan kenyataannya yangMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 10
  • 12. Kehidupan Manusia di Duniatelah dibuktikan bahwa manusia berasal dari ”saripati tanah”.Ilmu biologi telah membuktikan dengan menggunakanmetode dari abu bekas bakaran manusia (cq. yang diambildari abu jenazah yang telah dikremasi ~ dari penganut agamanon muslim), bahwasannya unsur-unsur asli yang terdapatpada tanah, yaitu: Oksigen (O2), Hidrogen (H), Belerang (S),Zat Arang (C), Kalium (K), Natrium (Na), Yodium (I), ZatAsam Arang (CO2), dan Air (H2O) serta zat-zat pelengkaplainnya.Dengan demikian, proses kejadian manusia ketika masih adadalam kandungan menurut Al-Qur‟an Surat Al-Mu‟minunayat 12-14 tersebut adalah sebagai berikut :1) Allah SWT membuat saripati tanah yang terbentuk dalam tubuh manusia menjadi nutfah (air yang berisi spermatozoa yang biasa disebut sebagai sperma), yang ditumpahkan ke dalam qoror (rahim atau kandungan).2) Allah SWT membuat nutfah menjadi „alaqoh (gumpalan darah yang menyerupai lintah).3) Allah SWT membuat „alaqoh menjadi mudhghoh (segumpal daging).4) Allah SWT membuat mudhghoh menjadi „izhom (tulang- belulang).5) Allah SWT membalut tulang-belulang itu dengan daging.6) Akhirnya Allah SWT menjadikannya seorang makhluk dalam bentuk yang lain, yaitu dalam bentuk manusia yang sangat lengkap (berkepala, bertangan, berkaki, dsb.)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 11
  • 13. Kehidupan Manusia di DuniaDi dalam Al-Qur‟an banyak sekali diterangkan peristiwa-peristiwa penciptaan manusia dengan bermacam-macam carapenciptaannya. Apabila kita cermati kejadian-kejadiantersebut, maka sebenarnya proses penciptaa manusia olehAllah SWT adalah melalui 4 (empat) macam cara penciptaan,yaitu :1) Penciptaan langsung oleh Allah SWT. Proses penciptaan ini adalah bukan melalui hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Ini adalah penciptaan manusia secara langsung olah Allah SWT sebagaimana diciptakannya Adam „Alaihis Salaam yang disebut sebagai manusia tanpa ayah dan tanpa ibu.2) Penciptaan melalui seorang laki-laki saja. Proses penciptaan ini dilakukan Allah SWT terhadap Siti Hawa (isteri Adam) melalui tulang rusuk Adam, yang disebut sebagai manusia tanpa ibu.3) Penciptaan melalui seorang perempuan saja. Proses penciptaan ini terjadi pada diri Nabi Isa „Alaihis Salaam yang tidak mempunyai ayah karena Maryam (ibunya) tidak mempunyai suami seorangpun dan tidak pula pernah melakukan hubungan seksual dengan laki- laki manapun.4) Penciptaan melalui seorang laki-laki dan perempuan. Proses penciptaan ini adalah proses yang umum terjadi sekarang ini. Semua orang setelah Nabi Isa, dilahirkan ke dunia melalui proses penciptaan ini, kecuali untuk ketiga orang yang telah disebutkan (Adam, Siti Hawa, dan Isa), begitu juga terhadap diri Nabi Muhammad SAW. ProsesMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 12
  • 14. Kehidupan Manusia di Dunia penciptaan di sini adalah melalui sebab hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan (ayah dan ibu). Namun demikian, tidak berarti setiap hubungan seksual pasti akan dilahirkannya seorang manusia. Nah, di sinilah Allah kembali ingin menunjukkan kekuasaan-Nya yang Maha Hebat, yakni walaupun semua faktor penyebab (kausalitas) sudah terpenuhi, tetapi tidak pasti semua penyebab-penyebab itu akan dapat menimbulkan atau menghasilkan akibat. Inilah yang dinamakan Hukum Kausalitas Allah, yaitu suatu hukum sebab akibat yang sangat memperhitungkan (tidak me-nafikan) adanya faktor Allah sebagai satu-satunya musabab (penyebab) yang menyebabkan terjadinya akibat. Hukum Kausalitas Allah ini sangat memperhitungkan Kekuasaan (Qudrot) dan Kehendak (Irodat) Allah SWT sebagai satu-satunya Pencipta (Kholiq) atas diri manusia.3. ESENSI HIDUP MANUSIA DI DUNIADi antara ilmu-ilmu fisiologi yang sudah begitu jauhberkembang sampai dengan pengenalan mekanisme danfungsi organ-organ tubuh manusia, ditambah lagi dengantemuan-temuan di bidang ilmu genetika manusia yangsedemikian spektakuler pada milenium ketiga ini, namunhingga saat ini masih sangat banyak manusia yang belumsepenuhnya mengerti tentang hakikat (esensi) dirinya sendiri,karena memang ilmu pengetahuan tentang esensi hidupmanusia masih sangat jarang dibicarakan dan masih sangatjauh dari kemajuan sehingga sampai kini masih berada padatahap awal pengenalan sisi-sisi penting kehidupan manusia.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 13
  • 15. Kehidupan Manusia di DuniaAdalah DR. Alexis Carrel, sebagaimana yang ia tulis dalambukunya Man The Unknown mengatakan : “Memang manusia telah melakukan usaha yang super keras untuk mengenali dirinya, tapi meskipun kita memiliki setumpuk observasi yang telah berhasil dihimpun oleh para ilmuwan, filsuf, bahkan ahli-ahli mistik sepanjang zaman, kita baru dapat menguasai aspek-aspek tertentu saja dari diri kita..., dan ternyata ketidak-tahuan kita begitu banyak disebabkan oleh sebagian besar pertanyaan yang diajukan kepada para ilmuwan tentang manusia belum bisa terjawab..., kita terus terang harus mengakui bahwasannya ilmu tentang manusia merupakan ilmu yang paling sulit di antara seluruh ilmu yang ada”.Kenyataan yang dikemukakan oleh DR. Alexis Carreltersebut terjadi tidak lain karena kita tidak pernah mauberusaha merujuk (refers to) kepada Sang Pencipta (AllahSWT) yang memiliki manhaj (sistem) tentang diri manusia,yang sekaligus menguasai sistem tersebut. Sebagaimana kitatahu, sebuah mobil canggih yang diproduksi sebuah pabrikmobil tidak akan diketahui secara pasti mengenai“Spesifikasi Teknis” yang terdapat di dalamnya, yangmeliputi segala kecanggihan dan keistimewaan mobiltersebut, termasuk segala kekurangannya, seandainya sajapabrik mobil itu tidak menjelaskannya dalam “Manual Book”mobil tersebut yang berisi seluruh “Spesifikasi Teknisnya”secara rinci. Ini sebuah perumpamaan untuk hal itu. Begitujuga halnya dengan manusia, niscaya kita tidak akan pernahMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 14
  • 16. Kehidupan Manusia di Duniatahu dan mengerti hakikat hidup kita sendiri seandainya kitatidak mencari tahu (to find out) lewat Sang Penciptanya yangtelah memproduksi (baca: menciptakan) manusia tersebut.Islam memandang eksistensi manusia sebagai suatu kesatuanutuh yang tidak dapat dipisahkan antara jasmani, rohani, sertaakal dan budi. Akal dan budi tersebut sebagai Af-idah yangtelah dikaruniakan Allah kepada manusia. Budi itulah yangdisebut sebagai hati nurani sebagaimana yang telahdijelaskan Allah dengan Firman-Nya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibimu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia menganugerahkan kepadamu pendengaran, penglihatan, dan Af-idah (akal dan hati nurani) supaya kamu bersyukur”. (Q.S. An-Nahl : 78)Antara jasmani, rohani, dan akal budi (Af-idah) saling terkaitserta membentuk suatu ikatan yang saling menguatkan satudengan yang lainnya (interdependensi).Pandangan Islam terhadap manusia dalam hal ini adalahseimbang (tawazun). Oleh karena manusia tidak mampumembuat sistem bagi kehidupannya sendiri, maka yangpaling kompeten (kuasa) membuat sistem kehidupan manusiaadalah Allah SWT. Maka dari itu, untuk mengungkap esensihidup manusia di dunia ini haruslah melalui wahyu-wahyuAllah yang diturunkan kepada Rasulullah SAW berupa Al-Qur‟an dan Hadits yang dapat menjelaskan tentang hakikatmanusia itu sendiri. Dia-lah yang paling menguasai tentangmanusia karena Dia (Allah) yang menciptakannya.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 15
  • 17. Kehidupan Manusia di DuniaPerhatikan Firman Allah berikut ini : “Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan kamu rahasiakan)?” (Q.S. Al-Mulk : 14)Juga Allah memandang manusia sebagai makhluk yangpelupa (lalai) sesuai dengan nama dan gelar yang diberikanAllah kepada manusia. Kata “manusia” berasal dari kata“insan” yang berarti “pelupa (lalai)”. Gelar ini diberikan olehAllah ketika Nabi Adam lupa akan larangan Allah untukmendekati salah satu pohon di Syurga (pohon Khuldi).Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah : “Dan sungguh telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (lalai) dengan perintah itu”. (Q.S. Thaha : 115)Kehidupan Manusia di Dunia yang Fana’ ini padaHakikatnya adalah :1). Kesenangan yang Menipu/memperdaya. “…dan tidaklah kehidupan dunia itu melainkan hanyalah kesenangan yang menipu/memperdaya” (Q.S. Ali Imran: 185)2). Permainan dan Sesuatu yang Melalaikan. “Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, …” (Q.S. Al-Hadid : 20)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 16
  • 18. Kehidupan Manusia di Dunia3). Kesenangan yang Teramat Sedikit sekali. “…kenikmatan hidup di dunia ini bila dibandingkan dengan akhirat amatlah sedikit sekali” (Q.S. At-Taubah : 38)4). Rangkaian Ujian dan Cobaan Hidup. “Dan Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai suatu cobaan. Dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan” (Q.S. Al-Anbiya : 35)Hidup manusia di dunia ini secara keseluruhan padahakikatnya adalah tempat untuk menguji manusia denganberbagai macam cobaan dan ujian sebagaimana yangdijelaskan Allah dalam Surat Al-Anbiya Ayat 35 di atas.Perhatikan pula Firman Allah yang lain : “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan, „Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya- lah kami dikembalikan‟.” (Q.S. Al-Baqarah : 155-156)Jadi, jelaslah bahwa esensi hidup manusia di dunia ini adalahsebagai Tempat Cobaan dan Ujian yang dimulai sejak NabiMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 17
  • 19. Kehidupan Manusia di DuniaAdam diturunkan ke dunia hingga hari kiamat nanti. Ujianmanusia di dunia akan datang silih berganti dan membentukmata rantai yang tidak terputus (tidak ada habisnya) selama iamasih hidup di dunia yang sementara (fana) ini.Perhatikanlah beberapa Firman Allah dalam Al-Qur‟an yangmenjelaskan tentang ujian atau cobaan yang akanditimpahkan kepada manusia selama ia masih hidup di duniaini : “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja setelah mereka berkata, „Kami telah beriman”, dan mereka tidak diuji lagi ?”. (Q.S. Al-Ankabut : 2)Perhatikan pula Firman Allah lainnya : 1) “Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka...” (Q.S. Al-Ankabut : 3) 2) “Sungguh Kami telah menjadikan apa-apa yang ada di bumi sebagai suatu hiasan dan ujian bagi mereka, siapa di antara mereka yang paling baik amal perbuatannya”. (Q.S. Kahfi : 7) 3) “Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan, sebagai suatu cobaan dan kepada Kamilah kamu akan dikembalikan”. (Q.S. Al-Anbiyaa‟ : 36)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 18
  • 20. Kehidupan Manusia di Dunia 4) “Kamu sungguh akan diuji dengan harta- hartamu dan dirimu sendiri...” (Q.S. Ali Imran : 186) 5) “Allah telah menjadikan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa yang paling baik amal perbuatannya”. (Q.S. Al-Mulk : 2)Allah akan memberi cobaan hidup kepada manusia denganbermacam-macam cobaan yang bisa berupa kesulitan ataukesusahan hidup, himpitan ekonomi, penyakit dan kesedihan-kesedihan lainnya, tetapi bisa pula berupa kesenangan hidup,rizki yang berlimpah, isteri yang sangat cantik, anak yangbanyak, perhiasan dari emas dan perak, ternak yang banyakatau hasil sawah, kebun dan hasil pertanian yang berlimpah.Sebagaimana yang dikatakan Allah dalam Firman-Nya : “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan-kecintaan kepada : nafsu terhadap wanita, anak-anak (keturunan), harta yang banyak berupa emas, perak, kuda-kuda yang gagah, hewan ternak serta sawah dan ladang. Yang demikian itu merupakan kesenangan hidup di dunia, namun hanya di Sisi Allah-lah sebaik- baiknya tempat kembali” (Q.S. Ali Imran : 14)Semua itu dimaksudkan Allah SWT untuk menguji manusiaserta untuk menyeleksi mana di antara manusia tersebut yangMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 19
  • 21. Kehidupan Manusia di Duniapaling baik perbuatannya, paling baik akhlaqnya, paling baikimannya, dan yang paling tinggi kesabarannya.Dengan memberikan cobaan-cobaan dan ujian kepadamanusia tersebut, Allah ingin mendengar sendiri secaralangsung dari manusia yang diuji-Nya tentang reaksi dankomentar atas cobaan itu. Sebagaimana yang dikatakanRasulullah SAW dalam Haditsnya : “Allah berfirman kepada malaikat: „Pergilah kepada hambaKu lalu timpahkanlah berbagai macam ujian kepadanya karena Aku ingin mendengar suaranya‟”. (H.R. Thabrani dan Abu Umamah)Hidup ini memang tidak pernah sunyi dari ujian Allah, baiksenang maupun susah, baik suka maupun duka. Dalamkehidupan manusia di dunia ini, Allah akan pergilirkankepada tiap-tiap manusia, antara senang dan susah, antarasuka dan duka, antara kekayaan dan kemiskinan, antarakejayaan dan kehancuran, supaya manusia mengingat Allah.Hal ini sesuai dengan Firman-Nya : “Dan hari-hari itu Kami pergilirkan di antara manusia, supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman...” (Q.S. Ali Imran : 140)Namun demikian, manusia janganlah bersedih hati danberputus asa atas cobaan yang menimpa dirinya, justruMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 20
  • 22. Kehidupan Manusia di Duniasebaliknya harus gembira dengan cobaan-cobaan hidup yangdiberikan Allah kepadanya, karena dalam hal ini Allah SWTberfirman : “Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah : 5-6)Dalam Surat Al-Insyiroh tersebut Allah menyebut kata“kemudahan” sebanyak dua kali dalam dua ayat yangberbeda namun dengan kalimat yang persis sama. Sehinggapara ahli tafsir banyak yang mengatakan bahwa maknasebenarnya dari kedua ayat tersebut adalah “Sesungguhnyabersama kesulitan itu ada dua kemudahan sekaligus”.Wallahu A‟lam Bishowab, hanya Allah lah yang mengetahuihakikat sebenarnya dari kedua ayat tersebut.Namun terlepas dari itu semua, di sini Allah sudah berjanjibahwa dalam kesulitan itu pasti ada kemudahan yangterkandung di dalamnya. Niscaya, kalau Allah sudah berjanjipasti benar, dan perkataan Allah adalah Maha Benar.Lalu perhatikan pula Sabda Rasulullah SAW : 1) “Tidak ada seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri ataupun yang lebih berat daripada itu, melainkan dengan musibah itu dihapuskan Allah perbuatan buruknya dan digugurkan dosa-dosanya seperti pohon yang digugurkan daun-daunnya”. (H.R. Mutafaq „Alaih)Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 21
  • 23. Kehidupan Manusia di Dunia 2) “Ujian yang tiada henti-hentinya menimpa orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, yang mengenai dirinya, hartanya, anaknya, tetapi ia tetap bersabar, maka ia akan menemui Allah dalam keadaan tidak berdosa”. (H.R. Tirmidzi)Rasululllah SAW juga Bersabda : 1) “Sesungguhnya bagi setiap umat ada ujiannya, dan ujian bagi umatku adalah harta kekayaan”. (H.R. Tirmidzi) 2) “Demi Allah, bukanlah kefakiran dan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kamu, tetapi justru aku khawatir kemewahan dunia yang kamu dapatkan sebagaimana yang telah diberikan kepada orang-orang sebelum kamu, lalu kamu bergelimang kemewahan itu hingga binasa sebagaimana mereka bergelimang harta dan binasa pula”. (H.R. Bukhari) 3) “Sepeninggalku tiada ujian yang lebih berat bagi kaum pria, melainkan godaan wanita”. (H.R. Bukhari)Begitulah kenyataan dalam hidup ini tidak sepi dari cobaanAllah, baik di kala senang menjadi susah, atau di kala susahmenjadi senang, suka menjadi duka, dan duka menjadi suka,secara bergiliran, senantiasa silih berganti dan terus menerusselama hayat masih dikandung badan. Sehingga bagi orangMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 22
  • 24. Kehidupan Manusia di Duniaberiman yang bijak akan selalu mempersiapkan dirinya setiapsaat untuk menerima ujian Allah SWT, karena baginya ujianadalah suatu “persyaratan” untuk naik ke tingkatan (level)yang lebih tinggi kedudukannya di Sisi Allah SWT.Ujian-ujian manusia juga bertingkat-tingkat kesulitannyasesuai dengan ketaatan dan keimanan yang dimilikinya.Hal ini diterangkan dalam Hadits Qudsi sebagai berikut : “Orang yang banyak mendapat ujian adalah Para Nabi, kemudian baru orang-orang yang lebih dekat derajatnya dengan Nabi, berurutan secara bertingkat. Orang diuji menurut tingkat ketaatannya pada agama. Jika ia sangat kuat beragama maka sangat kuat pula ujiannya, dan jika ia lemah agamanya maka ringan pula ujiannya. Demikianlah musibah dan ujian itu senantiasa ditimpahkan kepada seorang hamba sampai ia dibiarkan berjalan di muka bumi tanpa suatu dosa apapun”. (H.R. Tirmidzi)4. ESENSI DUNIA DAN DIRI MANUSIADi dalam Al-Qur‟an banyak diterangkan bahwasannya AllahSWT menggambarkan tentang dunia dengan perumpamaan-perumpamaan yang sangat jelas namun sederhana sehinggamudah dimengerti oleh setiap orang yang berakal sehat.Perumpamaan-perumpamaan Dunia yang diibaratkanoleh Allah SWT di antaranya adalah sebagai berikut :Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 23
  • 25. Kehidupan Manusia di Dunia1) Dunia laksana Bangkai yang dikelilingi anjing-anjing : “Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Daud A.S. dengan Firman-Nya : „Wahai Daud, perumpamaan dunia yaitu laksana bangkai di mana anjing-anjing berkumpul mengelilinginya dan menyeretnya ke sana ke mari. Apakah engkau senang menjadi seekor anjing lalu ikut bersama mereka menyeret bangkai itu ke sana ke mari ?‟”. (H.Qudsi Riwayat Al-Madani)2) Dunia ibarat Air hujan yang turun ke bumi : “Dan berilah perumpamaan kepada mereka bahwa kehidupan dunia bagaikan air hujan yang Kami turunkan dari langit sehingga karenanya menjadi subur tumbuh-tumbuhan di muka bumi, lalu diterbangkan angin. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Q.S. Kahfi : 45)3) Dunia seperti Orang yang mencelupkan Jarinya ke laut : “Dunia itu bila dibandingkan dengan akhirat seperti jika seseorang mencelupkan satu jarinya ke laut maka hendaklah ia melihat air yang menempel di jarinya itu setelah ia menariknya kembali dari dalam air”. (H.R. Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah) “Pergilah ke Pinggir Samudera lalu celupkan ujung jarimu, kemudian angkatlahMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 24
  • 26. Kehidupan Manusia di Dunia ujung jarimu, Air yang menempel di ujung jarimu itulah Kehidupan Dunia, sedangkan Air yang tertinggal di Samudera itulah Kehidupan Akhirat” (Hadits Qudsi)Makhluk yang telah Allah SWT ciptakan tetapi paling Iabenci tak lain adalah DUNIA, hal ini berdasarkan Haditsyang diriwayatkan oleh Al-Hakim, sebagai berikut : “Sesungguhnya Allah tidak menciptakan makhluq-Nya yang paling dibenci selain daripada Dunia. Dan sejak diciptakannya Dunia, Allah SWT tidak memandanginya”. (H.R. Al-Hakim)Disamping itu, Allah SWT juga memberikan Status Dunia itusebagai “sesuatu yang terlaknat”, sebagaimana yangditerangkan di dalam Hadits yang diriwayatkan olehThabrani sebagai berikut : “Sesungguhnya Dunia itu Terlaknat, maka semua yang ada di dalamnya juga terlaknat, KECUALI yang digunakan HANYA untuk Kepentingan ALLAH”. (H.R. Thabrani)Demikianlah yang telah diterangkan Allah mengenai esensidunia, baik melalui Lisan Rasul-Nya maupun melaluiFirman-Nya langsung.Untuk mengetahui Jati Diri kita sebagai Manusia, makakitapun HARUSLAH merujuk kepada Al-Qur‟an dan Al-Hadits sebab keterangan-keterangan Allah tersebutlah yang“Paling Valid” dikarenakan hanya Dialah yang palingMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 25
  • 27. Kehidupan Manusia di Duniamengetahui hakikat diri manusia karena Dialah satu-satunyaDzat yang menciptakan Manusia.Berikut ini akan dibahas dan dijelaskan mengenai Sifat-sifatManusia berdasarkan Al-Qur‟anul Karim (Kitab Allah yangselalu benar Isi Kandungannya).Berdasarkan Al-Qur’an, sedikitnya ada 7 (tujuh) SIFAT-SIFAT DASAR yang ada pada DIRI MANUSIA, yakni :1). LEMAH (Q.S. An-Nisa‟: 28) “…dan manusia dijadikan bersifat lemah”.2). TERGESA-GESA (Q.S. Al-Anbiya‟: 37) “Manusia telah diciptakan dengan sifat tergesa-gesa…”.3). BERKELUH-KESAH (Q.S. Al-Ma‟arij : 19-20) “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh-kesah lagi kikir. Apabila ditimpah kesusahan ia berkeluh-kesah”.4). KIKIR / PELIT (Q.S. Al-Ma‟arij : 21) “Dan apabila mendapat kebaikan ia kikir”.5). DALAM KESUSAH-PAYAHAN (Q.S. Al-Balad : 4) “Sungguh telah Kami ciptakan manusia berada dalam kesusah-payahan…”.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 26
  • 28. Kehidupan Manusia di Dunia6). CINTA DUNIA DAN MELUPAKAN AKHIRAT (Q.S. Al-Qiyamah : 20-21 dan Q.S. Al-Insan : 27) “Sesungguhnya kalian mencintai kehidupan dunia. Dan melupakan kehidupan akhirat”. “Sesungguhnya mereka lebih menyukai kehidupan dunia, dan mereka tidak mempedulikan kesudahan mereka pada hari yang berat (hari akhirat)”7). MELAMPAUI BATAS (Q.S. Al-„Alaq : 6-7) “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya manusia itu melampaui batas. Apabila ia melihat dirinya serba kecukupan (kaya)”.8). PEMBANTAH (Q.S. Kahfi : 54) “Dan manusia adalah makhluq yang paling banyak membantah”.9). PENAKUT (Q.S. Ar-Rum : 24) “…dan Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutanmu dan harapan…”Kemudian lagi, di dalam Al-Qur‟an dijelaskan pula tentangmacam-macam Jiwa yang ada di dalam Diri Manusia.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 27
  • 29. Kehidupan Manusia di DuniaJiwa-jiwa (An-Nafs) tersebut adalah sebagai berikut :1). Amaroh Bis-Suu’ (Q.S. Yusuf : 53) Jiwa yang selalu mendorong manusia untuk berbuat kejahatan.2). Lawwaamah (Q.S. Al-Qiyamah : 2) Jiwa yang sering dan selalu menyesali dirinya.3). Sawwaamah (Q.S. Yusuf : 83) Jiwa yang menghiasi kemaksiatan dengan keindahan pada pandangan mata manusia.4). Mulhamah (Q.S. Asy-Syams : 8) Jiwa yang mendorong manusia untuk bertingkah-laku Fujur (durhaka) dan kadang juga sekaligus bertingkah- laku Taqwa kepada Allah SWT.5). Muthmainnah (Q.S. Al-Fajr : 27) Jiwa yang Tenang dan Damai.6). Rhodhiyah (Q.S. Al-Fajr : 28) Jiwa yang merasa Ridho dan Puas kepada Allah.7). Mardhiyah (Q.S. Al-Fajr : 28) Jiwa yang selalu mendapatkan Keridhoan Allah.Oleh karena sifat manusia yang “lebih mencintai dunia”maka bagi manusia akhirat itu amatlah jauh dari jangkauandan pendengaran mereka. Hal ini sesuai dengan Firman AllahSWT di dalam Al-Qur‟an surat At-Taubah ayat 42 : “Kalau kamu (Muhammad) serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidakMuhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 28
  • 30. Kehidupan Manusia di Dunia seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amatlah jauh terasa oleh mereka…”.Untuk melakukan “perlawanan” terhadap sifat-sifat dasarmanusia yang Allah ciptakan buruk tersebut maka Allahmenciptakan dan menyediakan Agama Fitrah bagi manusiasesuai dengan Firman-Nya di dalam Al-Qur‟an surat Ar-Rumayat 30 sebagai berikut : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama Allah, fitrah Allah yang telah mencipatakan manusia menurut fitrah itu. Tak ada perubahan atas fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.Keinginan dan cita-cita setiap manusia selama ia hidup didunia dibatasi oleh Ajal (batas umur) manusia itu sendiri. Halini sesuai dengan yang digambarkan Rasulullah SAW. Beliaumenggambarkannya di atas pasir dengan sebatang tonggakkayu untuk menjelaskan maksud yang ingin dijelaskannya.Perhatikanlah Gambar yang telah dibuat oleh Rasulullahsebagai berikut :Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 29
  • 31. Kehidupan Manusia di DuniaPenjelasan Rasulullah atas Gambar yang telah dibuatnyatersebut adalah sebagai berikut : Garis Horisontal di dalam Kotak : adalah Perjalanan Hidup (umur) hidup manusia selama di dunia. Garis Horisontal di luar Kotak : adalah seluruh Cita-cita serta Keinginan manusia selama hidup di dunia yang belum tercapai. Kotak Persegi Empat : adalah Ajal (batas umur) yang membatasi umur hidup manusia di dunia. Garis-garis Vertikal di dalam Kotak : adalah Bermacam- macam Godaan dan Bujukan Syetan kepada manusia selama hidup di dunia, yang berusaha menghalang-halangi jalan hidup manusia dari keinginan untuk menempuh jalan (agama) yang lurus.Selanjtnya untuk dapat memahami lebih jauh hakikatkehidupan manusia di dunia ini dengan lebih terarah dankomprehensif, maka pada bagian berikutnya penulis akanmembahas mengenai esensi bawaan (inherent) manusia yangdinamakan Tata Kehidupan Manusia di Dunia yangpenulis istilahkan dengan “The Human Genuity”, yakni :Tugas hidup manusia, Misi hidup manusia, Tujuan hidupmanusia, Pedoman hidup manusia, Teladan hidup manusiaserta Strategi-strategi hidup manusia. “The Human Genuity”ini dicanangkan Allah kepada manusia untuk meraihkesuksesan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhiratserta untuk menggapai Ke-Ridhoan-Nya.Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPHR, CPTr. Page 30

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com