Kamis, 18 April 2013

unsur-unsur dan peroses pembentukan opini publik

0 komentar

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
Opini Publik merupakan aktifitas manusia yang muncul ketika ada seseorang yang atau tokoh yang dianggap lebih misalnya fakar ekonomi Indonesia. Ketika imformasi yang disebarkan melalui media maka akan muncul timbal balik, yang kemudian akan membentuk kekuatan untuk membahas atau menyelesaikan masalah yang di informasikan. Tentunya ada unsur-unsur yang menjadi  bagaimana proses bias terbentuknya opini publik tersebut sehingga bisa dikatakan opini publik.
1.2  POKOK PERMASALAHAN
Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini memilikibeberapa rumusan masalah, yaitu :

1.      Apa Sajakah Unsur-Unsur Opini Publik?
2.      Bagaimanakah Proses Pembentukkan Opini Publik?
3.      Factor-Faktor  apakah Yang Mempengaruhi Opini Publik?
4.      Bagaimanakah Opini Publik Jika Dilihat Dari Katagori Peristiwa?
1.3  TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ilmiah ini adalah untuk mengetahui unsure-unsur opini publik, sebab yang menimbulkan opini publik, proses terbentuknya opini publik, hukum pembentukan opini publik, factor-faktor yang mempengaruhi opini publik, serta opini publik jika dilihat dari katagori peristiwa. Selain ini juga sebagai tugas kelompok dalam mata kuliah Opini Publik.


BAB II
PEMBAHASAN

II.1 UNSUR-UNSUR OPINI PUBLIK
1.      Belief/keyakinan
Kepercayaan terhadap sesuatu. Misalnya masyarakat akan percaya terhadap berita yang disampaikan oleh media massa.
2.      Attitude/sikap,
Apa yang sebenarnya dirasakan oleh seseorang. Misalnya masyarakat bersikap ingin tahu atau sebaliknya terhadap berita yang sampaikan oleh media massa.
3.      Persepsi
Proses memberi makna pada  sensasi ( apa yang ditangkap oleh alat indra) sehingga manusia mendapatkan pengetahuan yang baru. Misalnya ada suatu kejadian jatuhnya Pesawat Lion Air di Laut Bali, dari sini akan muncul berbagai macam persepsi yang akan membentuk Opini Publik.

II.2 UNSUR-UNSUR OPINI PUBLIK MENURUT PARA AHLI
a.       Kemungkinan pro dan kontra, sebelum mencapai konsesus;
b.      Melibatkan lebih dari seseorang ( misalnya, kelompok, masyarakat, dll)
c.       Dinyatakan; dan
d.      Mengadakan atau mungkin mengadakan tanggapan yang pro maupun yang kontra.
2.      Herbert Blumer telah menyelidiki opini publik dan segi sosiologi yaitu bahwa istilah publik digunakan untuk suatu kelompok orang.
a.       Dikonfrontasikan/dihadapkan pada suatu isu;
b.      memiliki perbedaan pendapat tentang isu; dan
c.       terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut.


Dari beberapa definisi yang dikemukakan, dapatlah disimpulkan intinya bahwa opini publik mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 
1.      Adanya suatu isu yang kontroversial.
2.      Adanya publik yang secara spontan terpikat pada masalah termaksud dan melibatkan diri di dalamnya, serta berusaha untuk memberikan pendapatnya.
3.      Adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial tadi oleh suatu publik.
4.      Adanya interaksi antara individu-individu dalam publik yang menghasilkan suatu pendapat yang bersifat kolektif dan di ekspresikan.[1]

II.3   JIKA KITA MELIHAT DARI UNSUR YANG MENIMBULKAN         OPINI PUBLIK:
1.                  Opini ini mulai terbentuk ketika adanya suatu masalah yang controversial, yaitu masalah lengahnya pengawasan paspampers dan juga tindakan paspampers yang justru menyalahkan orang lain (kakek tukang kebun).
2.                  Kemudian ketika peristiwa ini ramai di bicarakan oleh media massa, adanya publik yang merespon secara spontan karena terpikat pada masalah tersebut melibatkan diri dan berusaha untuk memberikan opininya. Publik kemudian ramai membicarakan peristiwa tersebut dan memberikan opini-opini yang mereka yakini dalam menyikapi permasalahan tersebut, opini-opini tersebut terus berkembang sehingga menjadi opini yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menyikapi peristiwa tersebut.
3.                  Kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang controversial oleh publik. Ada masyarakat yang PRO dan KoNTRA menyikapi peristiwa kebobolan paspampres maka melalui interaksi antar individu maka akan menghasilkan suatu opini yang bersifat kolektif untuk diekspresikan.
II.4 PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK
Sosiolog dan ahli komunikasi Jerman, Ferdinand Tonnties, mengemukakan tiga tahap pembentukan opini publik berikut :
5.             Die Luftartigen position, yaitu posisi bagaikan angin yang dimana yang merupakan tahap dimana suatu masalah masih acak; tidak menentu; sebatas kabar angin.
6.             Die Fleissigen position, yaiu tahap pembicaraan mengenai suatu masalah mulai terarah untuk membentuk pola yang jelas. Pada tahap ini muncul pro dan kontra; isu bisa disetujui bisa juga tida.
7.             Die Festigen position, yaitu tahap yang dapat menyatukan pendapat anggota kelompok dari tahap-tahap sebelumnya. Adapun kesepakatan bagaimana seharusnya masalah diselesaikan.
Kemudian dari beberapa pendapat ahli, setidaknya ada empat tahap sebagai proses terbentuknya opini publik, yaitu :
1.      Ada isu yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari alternative pemecahan, dan masalah tersebut sangat dirasakan relevan bagi kehidupan orang banyak.
2.      Isu tersebut relative baru hingga memunculkan kekaburan standar penilaian atau standar ganda sehingga memicu beberapa alternative yang memungkinkan terjadinya diskusi untuk pemilihan alternatif-alternatif yang ada.
3.      Dalam debat dan diskusi, kemudian diambil keputusan   yang melahirkan kesadaran kelompok. Dalam proses ini biasanya ada opinion leaders ( tokoh pembentuk opini) yang juga tertarik dengan isu tersebut, seperti pulitisi, akademisi, agamawan, dan tokoh masyarakat lainnya).
4.      Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang memerlukan dukungan yang lebih luas. Sehingga banyak keputusan dari diskusi pemilihan alternative, disengaja atau tidak diekspos media massa hingga informasi dan reaksi terhadap isi tersebut diketahui khalayak.
Setelah syarat dan proses terbentuknya opini publik terpenuhi. Kemunculan opini publik dapat direncanakan dan tidak direncanakan. Opini publik yang direncanakan merupakan salah satu dari kegiatan humas untuk merancangnya. Sehingga perencanaan, pengaturan, media target sasaran harus dipersiapkan. Selain itu, opini publik dirancang untuk mempengaruhi, merubah atau menolak opini yang sudah berkembang dimasyarakat. Sementara itu, oini publik yang tidak direncanakan muncul secara alamiah tanpa rekayasa. Media biasanya sekedar memberitahukan sesuatu peristiwa, karena publik menganggap isu tersebut penting, kemdian menjadi pembahasan diantara mereka. Setalah menjadi pembicaraan dimasyarakat, media massa member penekanan tertentu atas sebuah isi dan akhirnya menjadi opini publik.[2]
II.5 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI PUBLIK
Opini publik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
1.         Pendidikan
Pendidikan, baik formal maupun non formal, banyak mempengaruhi dan membentuk persepsi seseorang.Orang berpendidikan cukup, memiliki sikap yang lebih mandiri ketimbang kelompok yang kurang berpendidikan.Yang terakhir cenderung mengikut.
2.         Kondisi Sosial
Masyarakat yang terdiri dari kelompok tertutup akan memiliki pendapat yang lebih sempit dari pada kelompok masyarakat terbuka. Dalam masyarakat tertutup, komunikasi dengan luar sulit dilakukan.
3.         Kondisi Ekonomi
Masyarakat yang kebutuhan minimumnya terpenuhi dan masalah survive bukan lagi merupakan bahaya yang mengancam, adalah masyarakat yang tenang dan demokratis.

4.         Ideologi
Ideologi adalah hasil kristalisasi nilai yang ada dalam masyarakat. Ia juga merupakan pemikiran khas suatu kelompok. Karena titik tolaknya adalah kepentingan ego, maka ideologi cenderung mengarah pada egoisme atau kelompokisme.
5.         Organisasi
Dalam organisasi orang berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai ragam kepentingan. Dalam organisasi orang dapat menyalurkan pendapat dan keinginannya.Karena dalam kelompok ini orang cenderung bersedia menyamakan pendapatnya, maka pendapat umum mudah terbentuk.
6.         Media Massa
Persepsi masyarakat dapat dibentuk oleh media massa. Media massa dapat membentuk pendapat umum dengan cara pemberitaan[3]

II.6 Jika Kita Melihat Dari Wajah Opini Publik Maka Peristiwa Dapat   Dikategorikan Beberapa Macam :
1.      Opini Massa
Opini mengenai peristiwa tersebut dapat di kategorikan sebagai opini massa karena merupakan ungkapan-ungkapan, pandangan yang baru dan tidak terorganisir. Masalah ini menjadi perbincangan dalam masyarakat massa baik kalangan bawah, menengah maupun atas sehingga tidak terorganisir secara baik.

2.      Opini Kelompok
Opini ini juga bisa dikategorikan dalam opini kelompok karena pemberian dan penerimaan opini didalam kelompok social. Misalnya dalam kelompok kerja, dalam kelompok organisasi kemahasiswaan, dan lembaga pemerintahan.


3.      Opini Rakyat
Opini ini juga bisa disampaikan bukan melalui kelompok terorganisasi melalui kebebasan pribadi yang relative dalam tempat pemberian suara. Misalanya opini nya di sampaikan melalui surat pembaca di media massa, atau juga melalui telepon interactive yang di sediakan oleh metrotv misalnya, dapat juga berargumen melalui tulisan-tulisan lewat Blog dan media lainnya. Isu mengenai kebobolan dan kesalan paspampers menjadi masalah yang sangat banyak di perbincangkan oleh banyak pihak.[4]


















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Setelah saya tuliskan makalah yang berjudul unsur-unsur opini publik serta proses pembentukan opini publik. Saya dapat menyimpulkan bahwa opini publik memiliki beberapa unsur, yang pertama Belief/keyakinan, kedua Attitude/sikap,dan ketiga Persepsi. Setelah adanya unsur-unsur ini akan terbentuknya suatu permasalahan/isu yang di cetuskan oleh seorang fakar tertentu kemudian akan muncul suatu tanggapan dari masyarakat. Bisa juga permasalahan yang ada langsung di rasakan oleh masyarakat. Tetapi pasti ada pro dan kontra di dalam suatu opini yang di pengaruhi oleh beberapa faktor .misalanya pendidikan, kondisi ekonomi, ideology, media massa. Organisasi, dan kondisi sosial. Alur terbentuknya opini publik juga di mulai dari pernyataan setelah ada pernyataan akan ada pro dan kontra terhadap pernyataa (kontroversi), kemudian reaksi, dari reaksi akan menimbulkan intensitas, dan menciptakan gagasan baru kemudian sikap.
Jika kita melihat dari wajah opini publik maka peristiwa dapat dikategorikan beberapa macam diantaranya :
1.    Opini Massa
2.    Opini Kelompok
3.    Opini Rakyat




DAFTAR PUSTAKA

http://eltorf.blogspot.com/2011/11/argumentasi-terhadapkesalahan.html diakses     pada tanggal 3 April 2013 jam 14.30 WIB
http://kancahkreatif.blogspot.com/2011/10/opini-publik.html diakses pada tanggal 3 April 2013 jam 19.00 WIB
http://sisil-masterpiece.blogspot.com/2010/09/opini-publik.html diakses pada          tanggal 7 April 2013 jam 16.00 WIB
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/skom4103/skom4103b/materi2.swf dikases pada tanggal 17 April 2013 jam 19.30 WIB


[1] http://fikom-jurnalistik.blogspot.com/2011/03/karakteristik-opini-publik.html
[2] http://www.ut.ac.id/html/suplemen/skom4103/skom4103b/materi2.swf
[3]http://kancahkreatif.blogspot.com/2011/10/opini-publik.html
 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com