Jumat, 05 Juli 2013

Tahapan-Tahapan Persepsi


Tahapan-Tahapan Persepsi



Desy (2004 : 26) ada 6 tahapan dalam proses persepsi. Proses persepsi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :               
1.      Penerimaan rangsang
Pada proses ini, individu menerima rangsangan dari berbagai sumber. Seseorang lebih senang
memperhatikan salah satu sumber dibandingkan dengan sumber lainnya, apabila sumber tersebut mempunyai kedudukan yang lebih dekat atau lebih menarik baginya.
2.      Proses menyeleksi rangsang
Setelah rangsang diterima kemudian diseleksi disini akan terlibat proses perhatian. Stimulus itu diseleksi untuk kemudian diproses lebih lanjut.
3.      Proses pengorganisasian
Rangsang yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk
4.      Proses penafsiran
Setelah rangsangan atau data diterima dan diatur, si penerima kemudian menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Setelah data tersebut dipersepsikan maka telah dapat dikatakan sudah terjadi persepsi. Karena persepsi pada pokonya memberikan arti kepada berbagai informasi yang diterima.
5.      Proses pengecekan
Setelah data ditafsir si penerima mengambil beberapa tindakan untuk mengecek apakah yang dilakukan benar atau salah. Penafsiran ini dapat dilakukan dari waktu ke waktu untuk menegaskan apakah penafsiran atau persepsi dibenarkan atau sesuai dengan hasil proses selanjutnya.
6.      Proses reaksi
Lingkungan persepsi itu belum sempurna menimbulkan tindakan-tindakan itu biasanya tersembunyi atau terbuka.
 
Selanjutnya, Pareek (1984) dalam Desy (2004 : 27) mengemukakan ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi.
1.      Perhatian
Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada disekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita.
2.      Kebutuhan
Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.
3.      Kesediaan
Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar membeikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu.
4.      Sistem nilai
Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang.
            Maka dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses yang melibatkan aspek kognitif dan afektif individu untuk melakukan pemilihan, pengaturan, dan pemahaman serta penginterpretasian rangsang-rangsang indrawi melalui suatu gambar obyek tertentu secara utuh. (Ginting, 2003 : 7).
            Empat faktor tersebut berpengaruh dalam persepsi, dimana proses tersebut memberikan arti terhadap suatu perilaku kerja yang akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini dipengaruhi persepsi yang melekat pada karyawan, apabila persepsi yang dibawa oleh karyawan dapat diterima dan mendukung didalam lingkungan kerjanya maka akan menghasilkan perilaku kerja yang positif serta di ikuti peningkatan kinerja. Namun apabila sebaliknya maka di ikuti penurunan kinerja.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com