Jumat, 05 Juli 2013

Kasus Dalam Tataran Komunikasi Intrapribadi (Kognisi) dan Antarpribadi


Kasus Dalam Tataran Komunikasi Intrapribadi (Kognisi) dan Antarpribadi


1.         Komunikasi intrapersonal
Pengertian  
Proses komunikasi umumnya ditafsirkan sebagai proses penyampaian pesan atau lambang dari satu orang kepada orang lain, sehingga timbul kesamaan arti atau makna dari penyampai dan penerima pesan. Sedangkan komunikasi intrapersonal tidak terjadi antara dua orang atau lebih melainkan adalah komunikasi didalam diri sendiri (within the person). Ada keunikan tersendiri dalam proses komunikasi intrapersonal ini. Komunikasi Intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek. Para ahli bersepakat, bahwasanya komunikasi intrapersonal merupakan dasar dari seluruh bentuk komunikasi dan memegang peranan penting dalam proses komunikasi antarpribadi.
Dalam proses pemaknaan, makna berada pada interpretasi  penerima, bukan pada kata-kata atau perilaku itu sendiri. Pesan tidak memiliki makna tanpa interpretasi individu yang menerimanya. Pesan juga harus diproses secara internal untuk dapat memahaminya. Maka komunikasi juga merupakan proses intrapribadi.
Apa yang terjadi dalam diri manusia, seperti apa yang mereka pikirkan, rasakan, nilai-nilai yang dianut, reaksi, khayalan, mimpi dan lain-lain merupakan dimensi dari intrapersonal. (Gail E Myers & Michelle Tolela Myers, 1992)
Komunikasi intrapersonal tidaklah terjadi begitu saja, melainkan melalui proses tertentu yang pada akhirnya menimbulkan kesimpulan dalam diri seseorang. Proses berlangsungnya komunikasi dalam diri seseorang diterjemahkan dalam suatu sistem komunikasi yang dikenal dengan sistem komunikasi intrapersonal.

 

Cunningham, 1992 menjelaskan proses komunikasi intrapersonal pada diri seseorang akan berlangsung sebagai berikut :
1.       Berbicara pada diri sendiri
Terjadi percakapan dengan diri sendiri atau terjadinya komunikasi dengan diri sendiri.
2.       Dialog dalam diri
Dialog merupakan proses pertukaran pesan dan pemrosesan makna dalam diri manusia antara I dan Me. I mewakili diri pribadi manusia itu sendiri dan Me mewakili produk sosial (pengamatan)
3.       Adaptasi dengan lingkungan
Jalannya proses tersebut berdasarkan perundingan manusia dengan lingkungannya atau terjadi adaptasi dengan lingkungan. Disini terjadi proses menggunakan stimuli (rangsangan) dari dan dalam diri kita.
4.       Persepsi
Individu menerima, menyimpan dan menggambarkan simbol secara ringkas.
5.       Proses mempengaruhi dan diberi pengertian
Proses saling mempengaruhi antara “raw data” persepsi dan diberi pengertian. Data mentah dari persepsi diproses untuk dimengerti.
6.       Proses data
Merupakan fungsi penggambaran secara baik dari point 4 dan 5
7.       Feed back
Terjadinya umpan balik, dan ini sangat tergantung dari point 3 dan 6.
Teori Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungan dengan situasi sosial. Latar belakang timbulnya psikologi sosial berasal dari beberapa pandapat, misalnya Gabriel Tarde mengatakan, pokok-pokok teori psikologi sosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari pada interaksi sosial antar manusia.
Gustave Le Bon berpendapat bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu dan jiwa massa yang masing-masing berlainan sifatnya. Sigmund Freud berbeda dengan Le Bon, ia berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja tidak disadari oleh manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan terpendam.
Pada tahun 1950 dan 1960 psikologi sosial tumbuh secara aktif dan program gelar dalam psikologi dimulai disebagian besar universitas. Dasar mempelajari psikologi sosial bedasarkan potensi-potensi manusia dimana potensi ini mengalami proses perkembangan setelah individu itu hidup dalam lingkungan. Potensi-potensi itu antara lain :
1.     Kemampuan menggunakan bahasa
2.     Adanya sikap etik
3.     Hidup dalam 3 dimensi
Maha bijaksana Tuhan yang telah mengatur proses komunikasi intrapersonal yang melibatkan beberapa unsur atau elemen sebagai berikut (Burgon & Huffner, 2002):
  1. Sensasi, yaitu proses menangkap stimulus (pesan/informasi verbal maupun non verbal). Pada saat berada pada proses sensasi ini maka panca indera manusia sangat dibutuhkan, khususnya mata dan telinga.
  2. Persepsi, yaitu proses memberikan makna terhadap informasi yang ditangkap oleh sensasi. Pemberian makna ini melibatkan unsur subyektif. Contohnya, evaluasi komunikan terhadap proses komunikasi, nyaman tidakkah proses komunikasi  dengan orang tersebut?
  3. Memori, yaitu proses penyimpanan informasi dan evaluasinya dalam kognitif individu. Kemudian informasi dan evaluasi komunikasi tersebut akan dikeluarkan atau diingat kembali pada suatu saat, baik sadar maupun tidak sadar. Proses pengingatan kembali ini yang disebut sebagai recalling.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo’a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif. Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini.
Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).
2.         Komunikasi antarpersonal           
Dilihat dari jenis Interaksi dalam komunikasi dapat dibedakan atas tiga kategori yaitu komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok kecil dan komunikasi publik.
Apa itu Komunikasi Interpersonal :
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005).

Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003).

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 200
0)
Komunikasi antar personal adalah komunikasi yang dilakukan antara 2 orang atau lebih.
Dalam komunikasi antar personal terdapat beberapa hambatan yang ada, hambatn-hambatan tersebut antara lain sebgai berikut :
  1. Bahasa : Dalam komunikasi peranan bahasa sangat penting karena bahasa merupakan salah satu alat bahasa verbal yang digunakan dalam berkomunikasi. Bila dalam suatu komunikasi ada kesalahpahaman yang terjadi yang disebabkan oleh bahasa itu akan menjadi hambatan dalam komunikasi .
  2. Budaya : Budaya juga sangat penting dan berpengaruh. Bila dalam komunikasi ada perbedaan latar budaya dan tidak terdapat titik temu antar satu dengan yang lain hal ini dapat menjadi bomerang dalam proses komunikasi sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman antar personal yang dapat membuat perpecahan.
  3. Kebenaran yang semu : Maksud dari kebenaran yang semu adalah benar tidak dan salahpun juga tidak. Dan dalam kata-kata yang digunakan ada bumbu kebohongan di dalamnya. Dalam sebuah komunikasi harus ada kejelasan ataupun kejujuran agar ada keterbukaan antar personal.
  4. Penipuan : Hambatan komunikasi yang lain adalah penipuan. Dalam sebuah komuikasi bila terjadi penipuan akan merusak keakraban yang sudah terjadi dan sudah terpelihara selama ini.
  5. Tujuan yang tidak jelas : Dalam komunikasi harus ada kejelasan dalam berhubungan agar ada tujuan yang pasti, apabila tidak ada tujuan yang jelas akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya miss komunikasi yang dapat memecahkan hubungan antar sahabat ataupun hubungan antar personal yang lainya.
  6. Salah paham : Terkadang di dalam suatu komunikasi terjadi salah paham dalam interpretasi, respon, dan asumsi. Dan ini membuat suatu kesalahpahaman dalam berkomunikasi sehingga dari kesaahpahaman ini bisa terjadi perusakan suatu komunikasi. Selain itu apabila kesalahpahaman terus berlanjut dalam suatu hubungan komunikasi. Hubungan komunikasi antar personal tersebut bisa pecah atau ada pemutusan hubungan.
  7. Sisi historis/ pengalaman : Setiap orang pasti memiliki pengalaman sendiri-sendiri bila dari pengalaman orang yang satu dengan yang lain tidak ada titik temu maka terjadi kesalahpahaman. Dan bila orang yang bersangkutan tidak segera memperbaiki bisa saja terjadi perusakan yang berakhir dengan pemutusan suatu hubungan atau komunikasi.
  8. Menganggap enteng lawan bicara : Dalam suatu komunikasi atau hubungan kita harus bisa menghormati antar personal agar tercipta suatu hubungan yang harmonis. Tapi apabila tidak ada rasa saling menghormatimaka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya pemutusan hubungan.
  9. Mendominasi pembicaraan : Komunikasi dua arah akan berhasil bila kita saling mengisi dan melengkapi. Bila ada seorang yang lebih mendominasi suatu pembicaraan komunikasi tersebut tidak akan efektif dan tidak akan berjalan dengan lancar.
  10. Pihak ketiga : Ketika terjadi komunikasi dua arah jangan sampai ada pihak ketiga yang datang karena pihak ketiga atau orang yang tidak diundang dapat merusak suatu komunkasi yang sudah terbina dari awal. Hal ini dapat terjadi karena pihak ketiga tidak tahu dari awal apa yang terjadi dalam komunikasi dua arah yang sebelumnya dan bisa merusak sedikit demi sedikit komunikasi atau hubungan yang sudah tercipta sebelumnya.
Pada tiap personal terjadi proses komunikasi yang bertujuan untuk mengenali satu dengan lainnya, maka dari itu komunikasi yang terjalin harus terdapat pengertian serta kepercayaan antar persona, selain itu terdapat beberapa komponen yang harus dijaga untuk menjaga hubungan komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan perusakan atau pemutusan
Contoh Kasus :
Suatu hari saya mendapat panggilan untuk wawancara untuk mendapatkan pekerjaan baru dari suatu perusahaan swasta yang bergerak di bidang elektronika. Saya mendapat panggilan wawancara tersebut melalui email.
Pada saat email diterima saya sangat gembira atas respon yang diberikan oleh perusahaan terhadap lamaran yang saya kirimkan beberapa saat sebelumnya. Setelah itu saya berpikir apa saya mesti saya siapkan untuk menghadapi wawancara tersebut. Saya mulai berlatih tentang apa saja yang mungkin ditanyakan oleh pihak pewawancara kepada saya.
Malam hari sebelum waktu pelaksanaan wawancara saya berdoa agar saya dapat diterima bekerja pada perusahaan tersebut.
Pagi-pagi sekali saya berangkat ke alamat perusahaan tersebut, saya datang tepat waktu dan saya langsung mendaftarkan diri ke resepsionis tentang maksud kedatangan saya. Telah ada beberapa orang yang datang untuk maksud yang sama. Namun tanpa menunggu lama saya dipanggil untuk proses wawancara mendahului beberapa orang pelamar yang telah datang terlebih dahulu.
Didalam saya agak terkejut setelah menemui pewawancara adalah teman kuliah saya, bahkan adalah adik kelas saya di Perguruan Tinggi. Saya melihat dia dan beberapa orang lain yang tidak saya kenal. Saya masih berusaha melepas ketegangan dengan tersenyum, dan mengulurkan tangan untuk berjabatan. Tapi diluar dugaan adik kelas saya tersebut memeluk saya pada saat kami berjabatan tangan. Dia memperkenalkan saya kepada semua yang hadir diruangan itu sebagai kakak kelasnya dan sekaligus adalah ketua senat fakultas pada perguruan tinggi kami.
Suasana langsung cair dan kami tidak melakukan wawancara sebagaimana yang saya perkirakan sebelumnya. Kami ngobrol santai hingga diakhiri makan siang bersama.
Pada kasus ini terjadi komunikasi yaitu komunikasi intrepersonal (kognitif) dan komunikasi antar personal. Komunikasi intrapersonal terjadi ada saat saya menerima emai sebagai jawaban atas lamaran saya. Pada saat itu terjadi komunikasi dalam diri saya tentang apa saja yang mesti saya siapkan dalam menghadapi wawancara tersebut (Proses berpikir). Saya berlatih dalam menghadapi wawancara yang akan datang dan malam hari sebelum wawancara saya berdoa agar saya dapat diterima pada perusahaan tersebut.
Saat saya datang tepat waktu dan mendaftarkan diri diresepsionis, saya telah melakukan komunikasi antar personal dimana saya sudah mulai melakukan akomodasi komunikasi proses konvergen dengan menyesuaikan diri datang tepat waktu, mengantri dan bersikap sopan.
Pada saat bertemu dengan pewawancara yang ternyata adalah adik kelas saya, sikap yang saya tunjukkan juga masih berusaha seprofesional mungkin. Tapi yang saya dapatkan adalah sikap kekeluargaan dari pewawancara dengan memeluk saya pada saat hendak berjabatan tangan. Sikap ini adalah pelanggaran harapan (Expectation Violation) yang saya dapatkan. Tapi pelanggaran harapan yang saya dapatkan adalah pelanggaran harapan positif.
Daftar Pustaka
Littlejohn, Stephen W. 2008. Theories of human communication 9th edition. USA : Lyn Uhl
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_intrapersonal
http://www.psikologizone.com/definisi-komunikasi-interpersonal/06511922
http://aton29.wordpress.com/2010/04/27/komunikasi-intrapersonal/

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com