BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Islam sangat mengutamakan dan menghargai eksistensi manusia. Oleh karena itu, Allah sangat murka apabila manusia menghancurkan manusia lain tanpa dasar aturannya. Dunia sekarang sedang dilanda dengan beberapa kelalaian, yang alamnya perhatian manusia sepenuhny difokuskan dan disita oleh ragam kesibukan, keinginan dan hawa nafsu, guna mengejarar kepentingan dan kebutuhan duniawi, yang semakin meningkat dan tak kenal kepuasan. Hal ini sudah disorot oleh Allah SWT dengan Qs Al Qiyamah : 20-21 dan Al Insan : 27. Nilai-nilai moral dan spiritual, seperti keikhlasan,keadilan, kebenaran, seakan dengan sengaja dilupakan. Hal ini disebabkan dalam diri manusia terdapat dua kekuatan yang saling bertentangan satu sama lain, yaitu dorongan untuk berbuat baik dan terpuji dan dorongan untuk perlakuan tidak baik atau terela. Dari kekuatan itu yang lebih dominan adalah dorongan tidak baik,maka dari itu apabila hati nurani melahirkan sifat-sifat tercela,maka hati harus disirami nilai islam yang dominan pula, dan akan melahirkan sifat-sifat baik.
2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan Dilihat dari latar belakang, penulis mempunyai rumusan masalah yang kemudian nantinya akan dijadikan sebuah acuan, rumusan masalahnya adalah:
1. Pengertian sifat tercela (Takabur)
2. Pengertian sifat tercele (dengki)
3. Pengertian sifat tercela (marah)
3. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
Untuk lebih bisa memahami dan mengerti materi Aqidah Akhlak tentang “ Sifat-Sifat Tercela”
Bab ii
Pembahasan
1. Takabur
Takabur adalah sifat atau perbuatan buruk yang paling dibenci Allah SWT, selain perbuatan menyekutukan-Nya.
Takabur adalah I’jabul mara’I binafsihi ujub ,sifat terpesona dan membanggakan diri secara berlebihan. Dalam ilmu psikologi, sifat ini disebut narasisme, atau sikap yang menempatkan ego sebagai satu-satunya parameter untuk menilai segala bentuk kebenaran.
Jika manusia tertawan sifat ini, akan menjadi pihak yang merasa paling dalam segala hal, paling mampu,paling pintar,paling hebat,paling kaya, dan sebagainya. Sifat ini sumber malapetaka bagi manusia,karena dapt menjerumuskan keapi neraka.
Allah SWT mengutuk siapa saja yang memelihara sifat ini, karena takabur penanda bagi pembangkangan iblis terhadap kebesaran kekuasaan-Nya. Sesaat setelah Allah SWT menciptakan Adam, Dia memerintahkan Iblis untuk bersujud dihadapan Adam. Namun Iblis menolak melakukannya. Dengan congkak iblis berkata, “Aku lebih baik daripada Dia” (Adam), karena aku kau ciptakan dari api,sedangkan dia kau ciptakan dari tanh Liat” (Qs Shaad [38:76).
Jika ada orang yang dengan congkak membanggakan dirinya, menganggap dirinya ukuran untuk segala hal, dan merasa berdaulat sepenuhnya atas hidupnya tanpa membutuhkan kehadiran dan bantuan orang lain, dia sebenarnya telah memutuskan untuk bersekutu dengan Iblis.
Di akhirat kelak, orang dengan mental takabur seperti ini juga akan menjadi teman bagi Firaun, Qarun, Namrud, dan manusia-manusia terkutuk lainnya dengan kecongkakannya.
Sungguh nyata dampak dari sifat takabur, misalnya serakah,egois, dan akan dimusuhi orang-orang disekitar.
Untuk itu, kiranya perlu kita teguhkan kembali pesan Ali bin Abi Thalib RA “ Jika kau berjumpa dengan orang yang lebih muda, berfikirlah pasti dosanya lebih sedikit. Dan jika kau bertemu dengan orang yang lebih tua, berfikirlah pasti amalnya lebih banyak dari amalmu”.
2. Dengki
Dengki adalah suatu sifat yang tidak senang atas rizki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung untuk berusaha menyainginya.
Arti Hasad atau dengki ialah apabila seseorang merasa sempit hati, serta kurang senang melihat orang lain memperoleh nikmat dari Allah SWT, baik urusan agama maupun dunia, serta mengharapkan hilangnya kenikmatan dari orang tersebut.
Rasulullah SAW bersabda :
“ Jauhilah diri kalian dari sifat Dengki, karena sesungguhnya dengki itu memakan pahala kebajikan sebagaimana api memakan kayu”
Dan sabdanya yang lain Rasulullah berpesan,
“ tidak akan berkumpul didalam batin seorang hamba itu iman dan dengki”
Dari hadist ini dapat kita pahami bahwa orang beriman tidak akn memiliki sifat dengki. Jikalau mempunyai sifat dengki, berarti ia belum beriman (belum sempurna imannya)
Orang yang pendengki hendaknya melawan perasaan hatinya dengan memuji orang yang didengki, serta memuliakan dan membantunya. Ini adalah cara yang paling mujarab untuk menghilangkan perasaan dengki.
Rasulullah SAW bersabda:
“ Janganlah engkau saling mendengki, jangalah membenci, dan janganlah saling bermusuhan”
Lukman Hakim berpesan pada anaknya :
“ Wahai anakku, waspadalah dari sifat dengki, karena ia merusak agama dan melemahkan jiwa serta menimbulkan penyesalan. Wahai anakku, tiada bencana yang lebih berat penderitaannya daripada kedengkian”
3. Pemarah
Sifat marah merupakan bencana yang menimpa akal. Ketika marah, setan akan mempermainkan kita. Kita sering melihat akibat dari marah itu, misalnya seorang teman tidak sadar memukul temannya sendiri sehingga hampir sekarat, atau yang sering kita lakukan ketika kita marah adalah membanting hp, remot TV, gelas,dll.
Dan ketika marah kita sudah selesai, kita menyesal karena sudah merusak sesuatu.
GADHAB (baca : Ghodob) secara harfiah memang berarti “marah” atau “pemarah”, sifat pemarah ibaratnya dapat menghanguskan akal. Itulah sifat pemarah yang dilarang Allah dan Rasulullah. Marah ada dua ,positif dan Negatif.
Terhadap hal ini Rasulullah SAW bersabda:
“ Sesungguhnya ada seorang laki-laki berkata : Si Fulan Marah kepada si Fulanah berilah saya wasiat. Nabi bersabda “ Jangan kamu marah”, kemudian orang itu mengulangi3perkataanya bebrapa kali. Nabi besabda : “Janganlah kamu marah”.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu , ada seorang berkata pada Nabi SAW “Berilah say Nasihat” Beliau Nabi bersabda “Jangan marah”, lelaki it uterus mengulangi perkataannya “Nabi Bersabda “Jangan Marah” .
(Hr.Bukhari)
Imam Nawawi mengatakan makna “Jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada hakikatnya marah adalah tabi’at manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan manusia.
“ Rasulullah SAW juga pernah menasihatkan, “Apabila salah seorang dari kalian marah, marah dalm kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaklah dia berbaring ( Hr. Ahmad, Shahih)
Syaikh Muhamad bin Shalih Al utsaimin juga mengatakan “ Bukanlah maksud beliau adalah melarang rasa marah. Kaena rasa marah itu bagian dari tabi’at manusia yang pasti ada. Akan tetapi, maksudnya ialah kuasailah dirimu ketika muncul rasa marah. Sesungguhnya kemarahan adalah bara api yang dilemparkan Syaiton kedalam lubuk hati bani adam.
Syaikh As Sa’di mengatakan “Sebaik-baiknya orang ialah yang keinginannya tunduk mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Yang menjadikan murka dan pembelaannya dilakukan demi mempertahankan kebenaran dari rong-rongan kebatilan. Sedangkan sejelek-jeleknya orang ialah yang suka melampiaskan hawa nafsu dan kemarahannya. “Laa haula walaa quwwata illabillaah”
KESIMPULAN
Takabur adalah sifat atau perbuatan buruk yang paling dibenci Allah SWT, selain Dari berbagai penjelasan tersebut, kami dapat menyimpulkan bahwa :
Takabur adalah I’jabul mara’I binafsihi ujub ,sifat terpesona dan membanggakan diri secara berlebihan. Dalam ilmu psikologi, sifat ini disebut narasisme, atau sikap yang menempatkan ego sebagai satu-satunya parameter untuk menilai segala bentuk kebenaran.
Dengki adalah suatu sifat yang tidak senang atas rizki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung untuk berusaha menyainginya.
GADHAB (baca : Ghodob) secara harfiah memang berarti “marah” atau “pemarah”, sifat pemarah ibaratnya dapat menghanguskan akal. Itulah sifat pemarah yang dilarang Allah dan Rasulullah.
Itulah sebagian dari penyakit hati yang harus kita waspadai dan kita jauhi. Semoga Allah SWT mengampuni dosa kita, serta membersihkan jasmani, hati, dan ruh kita. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Hbis. Wordpress.com/2007/11/07 sifat tercela
Tanbihun.com/tag/sifat-sifat tercela/
Muslim. Or.id// jangan marah.html
Id, Wikipedia/org/wiki/kemarahan
Yahyaayyassh.wordoress.com//takabur/
0 komentar:
Posting Komentar