Teater Koma akan menggelar Sie Jin Kwie: Di Negri Sihir -bagian terakhir dari trilogi Sie Jin Kwie- selama satu bulan penuh mulai 1 Maret mendatang.
Akan ada kejutan-kejutan baru yang bakal menyihir penonton, semisal ornamen musik, set panggung,dan kostum yang menakjubkan. Pada bagian ketiga Sie Jin Kwie: Di Negri Sihir, cerita akan lebih banyak berkutat soal Sie Teng San dari negeri Tang dan Hwan Li Hoa dari Negeri Seeliang.
Dua negara itu tengah berperang, namun keduanya ditakdirkan untuk menjadi suami istri. Sie Teng San sendiri adalah anak dari Sie Jin Kwie yang pada bagian kedua Sie Jin Kwie: Kena Fitnah (2011) lalu, mati terbunuh oleh panah Sie Jin Kwie pada usia 12 tahun. Namun, jasad Sie Teng San diambil dewa langit dan dihidupkan kembali. Hingga kemudian Sie Teng San di jadikan murid oleh seorang petapa sakti. Sie Teng San inilah yang pada akhirnya nanti akan menjadi penolong Sie Jin Kwie dari kepungan musuh di Negeri Seeliang. Di negeri itu pula, Sie Teng San bertemu dengan Hwan Li Hoa yang diramalkan akan menjadi istri ketiga Sie Teng San.
Di sinilah kisah asmara keduanya akan menjadi menarik.Karena ayah Hwan Li Hoa adalah jenderal pasukan Seeliang,musuh kerajaan Tang. Pertunjukan yang akan digelar 1–31 Maret 2012 di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) ini akan membawa set panggung yang gemerlap. Apalagi, kisah peperangan yang terjadi juga banyak menampilkan adegan sihir. “Tapi sihir yang akan kami tunjukkan tentu tidak nyatanyata sihir beneran.Yang jelas, akan ada kejutan dalam pentas ini,”tegas Sutradara Teater Koma, Nano Riantiarno, kepada wartawan di Jakarta.
Nano mengatakan, naskah Sie Jin Kwie yang merupakan saduran dari roman karya Tiokengjian dan Lokoanchung masih akan menggunakan berbagai media dalam penyajiannya. Sama seperti dua pertunjukan Sie Jin Kwie sebelumnya, wayang Tavip akan menjadi salah satu media yang digunakan Teater Koma manakala adegan diatas panggungtidakmungkin dilakukan. Seperti sihir yang akan menghiasi pertempuran, hingga keahlian tokoh-tokoh dalam memainkan pedang. Pertunjukan dengan Wayang Tavip menjadi salah satu bagian strategi Teater Koma dalam mementaskan lakon ini.
Bayangkan saja, dengan Wayang Tavip, cerita bisa dipadatkan sedemikian rupa hingga pertunjukan tidak terlalu panjang. Seperti pertunjukan Sie Jin Kwie bagian pertama.Pada bagianpertamaSieJinKwieitu, Nano Riantiarno begitu detail mengenalkan siapa tokoh Sie Jin Kwie secara utuh.Mulai dari Sie Jin Kwie menjadi rakyat jelata, lalu melamar menjadi tentara, masuk ke dalam pasukan dapur Negeri Tang, hingga menjelma sebagai panglima perang.Tanpa keberadaan Wayang Tavip,bisa jadi Teater Koma akan mementaskan pertunjukan selama delapan jam.
Namun, dengan wayang Tavip, semua bisa disiasati,meski waktu itu, durasi pertunjukan tetap empat jam. Melelahkan, tapi bagi penggemar Teater Koma, mata malah tak lelah memelototi jalan cerita yang dibalut dengan musik,lagu dan gerakdalamkostumyangindahitu. “Tanpa Wayang Tavip, pertunjukan bisa lebih dari delapan jam. Dan itu rasanya akan sulit bagi penonton,”ujar Nano.
Rangga Riantiarno masih akan didapuk sebagai Sie Jin Kwie, sementara Budi Ros tetap menjadi dalang yang akan mengenalkan jalan cerita ke penonton, termasuk pengisi suara Wayang Tavip yang dalam pertunjukan ini akan dimainkan langsung oleh M Tavip. Pertunjukan Sie Jin Kwie sendiri akan dimainkan oleh 65 pemain di atas panggung, denganbeberapapemainakanmemainkan 1-2 karakter.
Akan ada kejutan-kejutan baru yang bakal menyihir penonton, semisal ornamen musik, set panggung,dan kostum yang menakjubkan. Pada bagian ketiga Sie Jin Kwie: Di Negri Sihir, cerita akan lebih banyak berkutat soal Sie Teng San dari negeri Tang dan Hwan Li Hoa dari Negeri Seeliang.
Dua negara itu tengah berperang, namun keduanya ditakdirkan untuk menjadi suami istri. Sie Teng San sendiri adalah anak dari Sie Jin Kwie yang pada bagian kedua Sie Jin Kwie: Kena Fitnah (2011) lalu, mati terbunuh oleh panah Sie Jin Kwie pada usia 12 tahun. Namun, jasad Sie Teng San diambil dewa langit dan dihidupkan kembali. Hingga kemudian Sie Teng San di jadikan murid oleh seorang petapa sakti. Sie Teng San inilah yang pada akhirnya nanti akan menjadi penolong Sie Jin Kwie dari kepungan musuh di Negeri Seeliang. Di negeri itu pula, Sie Teng San bertemu dengan Hwan Li Hoa yang diramalkan akan menjadi istri ketiga Sie Teng San.
Di sinilah kisah asmara keduanya akan menjadi menarik.Karena ayah Hwan Li Hoa adalah jenderal pasukan Seeliang,musuh kerajaan Tang. Pertunjukan yang akan digelar 1–31 Maret 2012 di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) ini akan membawa set panggung yang gemerlap. Apalagi, kisah peperangan yang terjadi juga banyak menampilkan adegan sihir. “Tapi sihir yang akan kami tunjukkan tentu tidak nyatanyata sihir beneran.Yang jelas, akan ada kejutan dalam pentas ini,”tegas Sutradara Teater Koma, Nano Riantiarno, kepada wartawan di Jakarta.
Nano mengatakan, naskah Sie Jin Kwie yang merupakan saduran dari roman karya Tiokengjian dan Lokoanchung masih akan menggunakan berbagai media dalam penyajiannya. Sama seperti dua pertunjukan Sie Jin Kwie sebelumnya, wayang Tavip akan menjadi salah satu media yang digunakan Teater Koma manakala adegan diatas panggungtidakmungkin dilakukan. Seperti sihir yang akan menghiasi pertempuran, hingga keahlian tokoh-tokoh dalam memainkan pedang. Pertunjukan dengan Wayang Tavip menjadi salah satu bagian strategi Teater Koma dalam mementaskan lakon ini.
Bayangkan saja, dengan Wayang Tavip, cerita bisa dipadatkan sedemikian rupa hingga pertunjukan tidak terlalu panjang. Seperti pertunjukan Sie Jin Kwie bagian pertama.Pada bagianpertamaSieJinKwieitu, Nano Riantiarno begitu detail mengenalkan siapa tokoh Sie Jin Kwie secara utuh.Mulai dari Sie Jin Kwie menjadi rakyat jelata, lalu melamar menjadi tentara, masuk ke dalam pasukan dapur Negeri Tang, hingga menjelma sebagai panglima perang.Tanpa keberadaan Wayang Tavip,bisa jadi Teater Koma akan mementaskan pertunjukan selama delapan jam.
Namun, dengan wayang Tavip, semua bisa disiasati,meski waktu itu, durasi pertunjukan tetap empat jam. Melelahkan, tapi bagi penggemar Teater Koma, mata malah tak lelah memelototi jalan cerita yang dibalut dengan musik,lagu dan gerakdalamkostumyangindahitu. “Tanpa Wayang Tavip, pertunjukan bisa lebih dari delapan jam. Dan itu rasanya akan sulit bagi penonton,”ujar Nano.
Rangga Riantiarno masih akan didapuk sebagai Sie Jin Kwie, sementara Budi Ros tetap menjadi dalang yang akan mengenalkan jalan cerita ke penonton, termasuk pengisi suara Wayang Tavip yang dalam pertunjukan ini akan dimainkan langsung oleh M Tavip. Pertunjukan Sie Jin Kwie sendiri akan dimainkan oleh 65 pemain di atas panggung, denganbeberapapemainakanmemainkan 1-2 karakter.
0 komentar:
Posting Komentar