Senin, 01 Juli 2013

MAKALAH KOMUNIKASI MASSA DAN HUMAS “Psikologi Komunikasi Massa Dan Sosiologi Komunikasi Massa”



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.
Dengan seiringya perkembangan media komunikasi ternyata perlu tentunya memperhatikan tentang jenis komunikasi yang dilakukan. Dalam prakteknya apakah komunkasi yang dilakukan itu bisa sesuai rendana atau tujuan yang diharapakan atau malah sebaliknya sangat jauh dari apa yang diharapkan. Maka dari itu perlu untuk mengetahui dan mampu melaksanakan bagaimana komunikasi yang efektif.
Karena pada zaman yang modern, komunikasi yang efektif sangat diperlukan sekali. Karena kalau kita tidak bisa berkomunikasi dengan efektif maka kita kan teringgal dengan pesaing-pesaing kita yang lain.
1.2  Rumusan Masalah.
  1. mengetahui pengertian dari psikologi dan sosiologi komunikasi massa?
  2. Apa segmentasi sasaran psikologi massa?
  3. Apa gejala – gejala psikologi massa?
  4. Bagaimana analisis psikologi massa?
  5. Bagaimana efektivitas komunikasi massa?
  6. Apa aspek sosiologi pengaruh media massa?
  7. Bagaimana sistem komunikasi massa?
1.3  Tujuan.
  1. mengetahui pengertian dari psikologi dan sosiologi komunikasi massa.
  2. Mengetahui apa sasaran psikologi massa
  3. Mengetahui gejala – gejala psikologi massa
  4. Mengetahui bagaimana analisis psikologi massa
  5. Mengetahui Bagaimana efektivitas komunikasi massa.
  6. Mengetahui  apa aspek sosiologi pengaruh media massa
  7. Mengetahui bagaimana sistem komunikasi massa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian.
2.1.1 Psikologi Komunikasi Massa.
1. Psikologi Massa.
a)      Psikologi massa adalah studi mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir dengan longgar sekali (Kamus Lengkap Psikologi).
b)      Psikologi massa adalah psikologi yang khusus mempelajari perilaku manusia dalam loosely organized group (Chaplin, 1972).

2. Massa adalah sekumpulan banyak orang (ratusan/ribuan) yang berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara.
Jenis-jenis massa:
A.    Massa abstrak dan Massa Kongkrit (Mennicke, 1948).
1.      Massa Abstrak adalah sekumpulan orang – orang yang sama sekali belum terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan. Alasan:
·         Ada kejadian menarik.
·         Individu mendapat ancaman.
·         Kebutuhan tidak terpenuhi.
2.      Massa Kongkrit adalah massa yang mempunyai ciri – ciri:
·         Adanya kesatuan dan sikap.
·         Adanya ikatan batin dan persamaan norma.
·         Adanya struktur yang jelas.
·         Bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas.
B.     Massa Aktif dan Massa Pasif (Park dan Burges).
1.      Massa Aktif yang disebut dengan mod, terbentuk karna adanya tindakan – tindakan nyata, misalnya demonstrasi, perkelahiaan massa, dll.
Menurut MC Lsughlin, paling tidak ada 3 kondisi yang melatarbelakangi, yaitu:
·         Adanya problem yang serius.
·         Upaya pentelesaian problem yang tertunda.
·         Adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa problem harus diselesaikan.
Faktor – faktor yang menyebabkan massa Aktif:
·         Perasaan tidak puas, bertukar pikiran, ide baru, perbuatan yang selalu diulang, jika sudah matang “massa”.
·         Tekanan jiwa masyarakat, memuncak dan meledak.
2.      Massa Pasif yang disebut dengan Audience adalah kumpulan orang yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang – orang – orang untuk mendengarkan ceramah, menonton sepak bola.
3. Gerakan Massa.
Jenis-jenis Gerakan Massa (Danzigers):
a.       Gerakan Massa Progresif → merombak norma lama, membentuk norma baru.
b.      Gerakan Massa Status Quo → mempertahankan norma lama (konservatif).
c.       Gerakan Massa Reaksioner → orang yang bersikap untung-untungan.

Penyebab Gerakan Massa.
Salah satu pandangan berpendapat bahwa manusia itu merupakan individu yang mempunyai dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yangn pada prinsipnya membutuhkan pemuasan atau pemenuhan. Tetapi dalam kenyataannya tidak semua dorongan atau keinginan itu dapat dilaksanakan secara baik. Dorongan atau keinginan yang tidak memperoleh pelepasan, terdorong dan tersimpan dalam alam bawah sadar, yang pada suatu ketika akan muncul kembali diatas sadar bila keadaan memungkinkan.

Fungsi-fungsi komunkasi massa.
Ada banyak fungsi komunkasi massa, itu dilihat dari latar belakang dan tujuan yang berbeda. Komunikasi yang tujuannya untuk pendidikan dan ada pula yang tujuannya untuk mempengaruhi khalayak masyarakat, kepentingan politik, memberikan hiburan.
Menurut Jay black dan Frederick C. Whitney (1988) fungsi komunikasi massa adalah; Mengimpormasikan, memberi hiburan, membujuk, transmisi budaya. Lain dengan halnya yang diunkapkan oleh Harold D. Lasswell menyebutkan fungsi dari komuniasi massa adalah fungsi pengawasan, fungsi kolerasi, fungsi pewarisan sosial.
1. Informasi.
Informasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam komunikasi massa. Koponen yang paling penting untuk meengetahui fungsi informasi itu sendiri adalah berita-berita yang disajikan. Iklan juga bisa berfungsi pemberi informasi disamping fungsi-fungsi yang lainya.Dalam sebuah informasi itu terkandung fakta-fakta seperti fakta-fakta yang dilihat oleh seorang wartawan yang dituangkan dalam sebuah tulisan. Dalamnya terkandung unsur 5W+1H tetapi saat ini tidak hanya sekedar itu, ditambah peliputan yang secara mendalam.
2. Hiburan.
Hiburan merupakan salah satu yang dibutuhkan. Seperti suami dan istri yang sibuk keluar rumah untuk kerja dan anak-anak yang sibuk sekolah maka pada kesempatan berkumpul maka sebagian besar pada waktu-waktu habis isya, dimana semuanya berkumpul dan santai-santai. Dalam situasi tersebut maka mereka memerlukan hiburan untuk melepas lelah ketika siang hari. Jadi hubungannya dengan media massa yang menyiarkan acara pada waktu-waktu itu bukan hiburan maka jarang diminati oleh khalayak atau penonton.



3. Persuasi.
Dalam dunia komunikasi massa fungsi persuasi tidak kalah pentingnya dengan hiburan,Banyak lagi hal yang dibaca, didengar, dilihat oleh khalayak yang penuh mengandung kepentingan persuasi. Menurut Josep A. Devito (1997) fungsi dari persuasi adalah merupakan sesuatu yang penting dari komunikasi massa. Persuasi dapat muncul dalam beberapa bentuk, yaitu;
·         Mengukuhkan atau memperkuat sifat, kepercayaan, atau nilai seseorang
·         Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang
·         Menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu
·         Memperkenalkan etika atau menawarkan nilai tertentu
Media massa sering kali membuat atau mengukuhkan sesuatu yang sudah kita yakini. Seperti halanya dalah acara pengajian ataupun sebuah acara yang bernuansakan religius yang diadakan dalam media televisi. Secara tidak sadar, bahwa media telah mengukuhkan nilai yang diyakini oleh seseorang.
4. Transmisi budaya.
Transmisi budaya hadir dalam bentuk komunikasi yang berakibat pada penerimaan individu. Dalam prosesnya bentuk komunikasi dipengaruhi dan ada kaitannya dengan pengetahuan dan pengalaman individu. Melalui individu,  komunikasi menjadi bagian dari pangalaman kelompok,audience berbagai jenis, dan individu menjadi bagian dari suatu massa. Hal ini merupakan pengalam yang kemudian di lakukan kembali dalam bentuk komunikasi.
5. Mendorong kohesi sosial.
Kohesi yang dimaksud di sini adalah penyatuan. Dengan kata lain bahwa media massa mendorong masyarakat untuk bersatu memikirkan dirinya bahwa bercerai-berai bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka. Akan tetapi, mempunyai fungsi menyatukan atau integrasi sosial, sebenarnya media juga memiliki peluang untuk menciptakan disintegrasi sosial.


6. Pengawasan.
Menurut Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. Fungsi pengawasan disini dibagi menjadi dua, yaitu; pengawasan peringatan (warning or beworesurveillance) dan pengawasan instrumental (instrumental surveillance).
7. Kolerasi.
Fungsi dari kolerasi adalah sebagai penghubung dari bagian-bagian masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Peran media disini adalah peran media massa sebagai penghubung antara berbagai komponen masyarakat.
8. Pewarisan sosial.
Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai pendidik, baik menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, dan etika dari satu geberasi ke generasi selanjutnya.
9. Melawan kekuasaan dan kekuatan represif.
Komuniakasi massa adalah alat untuk memberi informasi tetapi dalam pemberian informasi yang diungkapkan mengandung motif-motif tertentu untuk melawan kemapanan.Memang sudah diakui bahwa komunikasi massa juga bisa berperan sebagai media untuk memperkuat kekuasaan, tetapi bisa juga sebaliknya.
10. Menggugat hubungan trikotomi. 
Dalam kajian komunikasi hubungan trikotomi melibatkan pemerintah, pers, dan masyarakat. Jadi tugas dari komunikasi massa melalui media massa untuk mengubah hubungan trikotomi yang tidak adil menjadi adil kembali atau yang tidak sehat menjadi sehatkembali.


Ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi:
Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat manusia sehingga setiap orang yang belajar tentang manusia mesti sesekali waktu menolehnya. Komunikasi telah ditelaah dari berbagai segi : antropologi, biologi, ekonomi, sosiologi, linguistik, psikologi, politik, matematik, enginereering, neurofisiologi, filsafat, dan sebagainya. Sosiologi mempelajari komunikasi dalam kontesks interkasi sosial, dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok. Colon Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi sebagai, ”usaha untuk membuat suatu satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda.
2.1.2 Sosiologi Komunikasi Massa.
      Setiap masyarakat membutuhkan sarana dan tata cara dalam berkomunikasi. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa.
Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupa merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikais satu sama lain.
Telaah Sosiologis Tentang Komunikasi Massa dan Kajian Sosiologis mengenai Komunikasi Massa:
Telaah sosiologis terhadap fenomena komunikasi massa belum sepenuhnya berkembang seperti yang diharapkan. Penyebab yang terpenting antara lain karena luasnya masalah itu sendiri, di samping adanya beberapa orientasi atau tema yang mendominasi studi mengenai masalah ini pada masa yang lalu. Tema yang dominan itu adalah tentang efek-efek langsung media massa kepada individu dan publik, dan mengenai apa yang disebut sebagai masyarakat dan kebudayaan massa.


Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transferkebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnyadalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiologmenyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory).Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harusdijalankan oleh individu.

Media Massa Sebagai Media Sosialisasi:
Media massa merupakan bentuk komunikasi dan rekreasi yangmenjangkau masyarakat secara luas sehingga pesan informasi yangsama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Media massa terdiridari media cetak (surat kabar, brosur, baleho, buku, majalah, tabloid)dan media elektronik (radio, televisi, video, film, piringan hitam, kaset,CD/DVD). Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yangberpengaruh pula terhadap perilaku masyarakat.
Pesan-pesan yang ditayangkan melalui media elektronik dapatmengarahkan masyarakat ke arah perilaku prososial maupunantisosial. Penayangan berkesinambungan mengenai laporan perangseperti laporan Perang Teluk, Perang di Somalia dan Sudan,penayangan film-film seri yang menonjolkan kekerasan, dianggapsebagai salah satu faktor yang mendorong perilaku agresif pada anak-anak yang melihatnya. Demikian juga penayangan adegan-adegan
yang berbau pornografi dan pornoaksi di layar televisi sering dikaitkandengan perubahan moralisasi serta peningkatan pelanggaran susiladalam masyarakat.
Beberapa Pendekatan dalam Kajian Sosiologi Komunikasi Massa.
Seharusnya sosiologi komunikais massa mengkaji secara mendalam masalah-masalah pokok yang begitu luas, mengenai interaksi media massa dengan masyarakat media massa dengan institusi sosial yang lain, dan sistem komunikasi massa dengan sistem-sistem sosial lainnya. Selain dengan tatanan masyarakat secara keseuruhan.



1.      Riset yang memetakan secara ditail pola yang menyeluruh dari perilaku komunikasi baik bagi seperangkat individu maupun lokasi tertentu.
2.      Riset yang berkenaan dengan hubungan (relationshp) antara model komunikasi.
3.      Riset yang berkenaan dengan distribusi kebutuhan komunikasi.
4.      Riset yang lebih memperhatikan masalah bahasa komunikasi selain lisan dan tulisan.
5.      Riset yang secara sistematik menggali dan memonitor sistem pengawasan dan pengendalian serta pemilikan faislitas-fasilitas komunikasi.
sosiologi komunikais massa mengkaji secara mendalam masalah-masalah pokok yang begitu luas, mengenai interaksi media massa dengan masyarakat media massa dengan institusi sosial yang lain, dan sistem komunikasi massa dengan sistem-sistem sosial lainnya. Selain dengan tatanan masyarakat secara keseuruhan.
1.       Riset yang memetakan secara ditail pola yang menyeluruh dari perilaku komunikasi baik bagi seperangkat individu maupun lokasi tertentu.
2.       Riset yang berkenaan dengan hubungan (relationshp) antara model komunikasi.
3.       Riset yang berkenaan dengan distribusi kebutuhan komunikasi.
4.       Riset yang lebih memperhatikan masalah bahasa komunikasi selain lisan dan tulisan.
5.      Riset yang secara sistematik menggali dan memonitor sistem pengawasan dan pengendalian serta pemilikan faislitas-fasilitas komunikasi.
2.1.3 Segmentasi Sasaran Psikologi Massa.
Sasaran psikologi massa adalah kelompok masyarakat yang dipisahkan oleh aspek dibedakan dan terlihat:
Geografis Segmentasi, Alamat (Lokasi Mereka).
Demografi / sosio-ekonomi segmentasi (jenis kelamin, umur, pekerjaan pendapatan,
   pendidikan, jenis kelamin, ukuran rumah tangga, usia, dan tahap dalam siklus kehidupan
   keluarga).
Psikografis segmentasi (sikap yang sama, nilai, dan gaya hidup)
Perilaku segmentasi (kesempatan, tingkat kesetiaan).
2.1.4. Efektivitas Komunikasi Massa.
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.
2.1.5.Aspek sosiologi pengaruh media massa
Dampak Positif Media Massa Sebagai Media Sosialisasi:
1. Memberi Informasi Secara Luas
Contoh :
·          Masyarakat dapat memperoleh informasi secara luas sehingga.
pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dansesaat dari berbagai sumber-terutama dari media media massa,apakah dari siaran televisi dan radio (media elektronik), suratkabar dan majalah (media cetak), komputer pribadi, atau bahkandari internet.
·         Televisi pun mempunyai pengaruh positif.
seperti merangsang interaksi, merangsangeksperimen dan pertumbuhan mentalsosial anak, serta memperluas cakrawalapengetahuan.
·         Media massa berperan sebagai media pendidikan diperlukan untuk membantu guru dalam menumbuhkan pemahaman siswa terhadapmateri pelajaran. Pengalaman langsung siswa di lingkunganmasyarakat, dramatisasi, pameran dan kumpulan benda-benda,televisi dan film, radio recording, gambar, foto,grafik, bagan,chart, skema, peta, majalah, surat kabar, buletin, folder, pamfletdan karikatur dalam berbagai ukuran yang sesuai dapatmemperluas pengetahuan siswa.





.Dampak Negatif Media Massa Sebagai Media Sosialisasi:
1. Penghilangan Privacy
Contoh:
·         Pemberitaan sebuah kasus perkosaan seorang gadis di kebun tebu.
Oleh media massa di Jawa Timur pada awal Desember 2007.Sebuah media cetak memuat foto lokasi perkosaan dilengkapiinset foto wajah si korban. Media itu juga menyebutkan alamatlengkap korban, nama lengkap korban, dan nama orangtuanya.Ironisnya, sampai sekarang pelakunya belum ditangkap dan mediatidak mempersoalkan hal ini.
2. Meningkatnya Kekerasan
Contoh:
·         Dalam film, perempuan selalu digambarkan sebagi korban,diperkosa, disakiti. Sosialisasi kekerasan ini akan menjadilingkaran setan bila film itu sukses dalam pemasaran, karena akanmemberi inspirasi kepada produser lain untuk memproduksi film.
3. Mengubah Gaya Hidup Masyarakat
Contoh:
·         Iklan-iklan yang ditayangkan melalui media massa mempunyai potensi untuk mengubah pola konsumsi atau bahkan gaya hidupmasyarakat. Media massa pun sering digunakan untukmempengaruhi dan bahkan membentuk pendapat umum.
·         Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya di depan layar televisi dibandingkan waktu yang digunakan untuk belajar.
4.Perubahan Moralisasi dan Peningkatan Pelanggaran Susila Dalam Masyarakat.
·         Penayangan film-film keras dan brutal melalui televisi dapat menimbulkan perilaku yang keras. Selain itu, dapat pula mempengaruhi sikap dan perilaku agresif pada anak-anak.
2.1.6 Sistem Komunikasi Massa.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Yang termasuk dalam komunikasi massa antara lain adalah: koran, film, radio, televisi dan sebagainya Beberapa definisi. komunikasi massa disampaikan oleh para ahli yaitu antara lain disampaikan oleh:
1.      DeFleur dan Dennis Keduanya melihat komunikasi massa sebagai proses.
2.      Joseph R. Dominick Joseph mendefinisikan komunikasi massa sebagai suatu proses di mana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.
3.      Jalaluddin Rakhmat Mendefinisikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak atau elektronis. sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Komunikasi massa mempunyai beberapa perbedaan dengan komunikasi tatap muka. Menurut DeFleur dan Dennis, perbedaan terjadi dalam hal konsekuensi menggunakan media, konsekuensi memiliki khalayak luas dan beragam, pengaruh sosial dan kultur. Sedangkan menurut Elizabeth Noelle-Neuman ada empat tanda pokok dari komunikasi massa bila secara teknis komunikasi massa diperbandingkan dengan sistem komunikasi interpersonal. Tanda pokok tersebut adalah: bersifat tidak langsung, bersifat searah, bersifat terbuka, mempunyai publik yang tersebar secara geografis.
Di samping adanya perbedaan antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal, terdapat pula hubungan antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal. Menurut Elihu Katz dan Paul Lazarfeld komunikasi interpersonal,merupakan variabel intervenig antara media massa dan perubahan perilaku. Sedangkan Everett Rogers mengemukakan bahwa antara saluran media massa dan interpersonal saling melengkapi. Kemudian antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal dapat dilihat pada efek sosialisasi dari media massa.
Khalayak Komunikasi Massa
Dalam keseharian ketertiban kita terhadap media massa sangat tinggi. Penggunaan waktu kita untuk media massa Iebih besar dibandingkan dengan aktivitas lain. Jefres mengemukakan beberapa alasan mengapa orang menggunakan media massa, yaitu:
1.      situasi konsumsi/penggunaan media
2.      pola penggunaan media massa
Dari masing-masing individu, penggunaan terhadap media massa mempunyai seleranya sendiri-sendiri, ada yang suka membaca surat kabar, menonton TV atau mendengarkan radio. Jefres menggambarkan adanya dua pendekatan yang digunakan untuk melihat mengapa terjadi perbedaan yang sifatnya individual seperti tersebut di atas, yaitu:
1.      pendekatan kategori sosial
2.      pendekatan uses and gratification
Kemudian Katz, Gurevitch dan Hass mengidentifikasi lima kelompok kebutuhan dalam hal penggunaan media, yaitu:
1.      kebutuhan kognitif.
2.      kebutuhan afektif.
3.      kebutuhan integratif.
4.      kebutuhan untuk memperkuat kontak dengan keluarga, teman dan dunia luar.
5.      kebutuhan untuk melepaskan ketegangan.
Di samping kebutuhan akan penggunaan media, reaksi dari khalayak terhadap media massa juga ada. Menurut Melvin DeFleur dan Sandra Ball rakeach terdapat tiga perpektif tentang reaksi khalayak terhadap media, yaitu:
1.      perspektif perbedaan invidual.
2.      perspektif kategori sosial.
3.      perspektif hubungan sosial.

Pengaruh Media pada Individu.
Media berpengaruh terhadap individu. Untuk mengetahui hal itu telah diadakan beberapa penelitian atau studi komunikasi. Studi-studi tersebut mendorong lahirnya “Teori Peluru Ajaib” atau yang disebut juga “Teori Jarum Hipordemik” dan “Teori Stimulus-Respons (S-R). Kesimpulan dari studi-studi komunikasi lainnya dapat dikatakan bahwa ada kalangan yang dapat dipengaruhi secara kuat, namun ada juga yang kurang bisa dipengaruhi. Hal tersebut tergantung dari kapasitas seseorang untuk mengambil keputusan intelegensi atau yang disebut daya kritis.
Efek Media Massa.
Efek media massa adalah suatu efek yang berasal dari perlakuan media massa kepada kita. Ada 3 pendekatan dalam media massa yakni: efek media massa, perubahan pada diri khalayak komunikasi massa dan tinjauan suatu observasi yang dikenai efek komunikasi massa.
Efek kehadiran masa secara fisik memberikan 5 efek yakni: efek ekonomis, efek sosial, efek penjadwalan kembali kegiatan sehari-hari, efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu dan efek pada perasaan orang terhadap media.
Pesan media massa memberikan efek kognitif, efektif dan behavioral kepada khalayak penerima. Selain efek-efek negatif media massa juga memberikan efek positif dengan menimbulkan efek prososial. Tiga wilayah efek prososial, antara lain efek terapetik, pengembangan kendali diri, kerja sama membagi dan membantu.











BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan.
Media massa merupakan bentuk komunikasi dan rekreasi yangmenjangkau masyarakat secara luas sehingga pesan informasi yangsama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Media massa terdiridari media cetak (surat kabar, brosur, baleho, buku, majalah, tabloid)dan media elektronik (radio, televisi, video, film, piringan hitam, kaset,CD/DVD). Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yangberpengaruh pula terhadap perilaku masyarakat.
Dampak Positif Media Massa Sebagai Media Sosialisasi antara lain :
1.      Memberi Informasi Secara Luas Dampak Negatif Media Massa Sebagai Media
 Sosialisasi :
·         Penghilangan Privacy
·         Meningkatnya Kekerasan
·         Mengubah Gaya Hidup Masyarakat
·         Perubahan Moralisasi dan Peningkatan Pelanggaran Susila Dalam Masyarakat.

3.2. Saran.
Demikian juga waktu untuk belajar hendaknya juga diatur sehingga tidak dihabiskan di muka layar televisi. Minat terhadap siaran televisi yang menayangkan berbagai jenis film,membuat media ini begitu dominan dalam proses sosialisasi karenaanak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya di depan layar televisidibandingkan waktu yang digunakan untuk belajar.
Orang tua hendaknya memperhatikan dan ikut memberikan penjelasan-penjelasan terhadap keinginan anak-anak untuk menontonacara-acara televisi yang kurang layak ditonton.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com